Setelah magrib aku kegirangan dan berseri seri, berdendang melenggang menuju rumah Parjo. Setiba di depan rumah aku sempat tercengang ... banyak sekali anak muda bercengkerama riang. Beberapa botol teh bekas berserakan, pincuk daun pisang , memenuhi kotak sampah karatan di depan rumahnya. Wah .... Lagu itu, mengingatkan kesablengan Parjo ... lagu reggae lama... Para khalayak bergoyang riang sambil duduk duduk santai mengobrol yang diwarnai derai tawa sesekali. Apakah ini pesta melepas kepergian Parjo? (pikiranku terheran). Tiba-tiba Parjo sudah klimis dengan balutan jean ketat dan kaos hitam yang wangi menghampiriku; Selamat datang kawan!! Pesta baru mulai... mari... mari gabung saja. Dah makankah? Belum sih, tapi kayaknya pincuknya habis Parjo, nasi dan pecelnya sih masih ada. Yo wis aku ambil sendiri.... Ndak usah pakai pincuk, ambil piring aja di dapur sana mas. Jangan lupa dicuci ya...? Parjo bukannya kita harus pergi malam ini? Tidak salah lagi mas, itu makannya kita pesta dulu, syukuran sebelum pergi dan pamitan dengan teman-teman tho, siapa tau ada yang mau titip sesuatu. Mari-mari enjoy the party... Sure .... Tapi aku makan dulu Selama makan ..... lagu ini diputar Parjo dalam volume yang pas untuk bergoyang. http://www.youtube.com/watch?v=VeXeRl9-srI oh my brothers and my sisters yes... we expect on the dance floor one more time.. and welcome for the dinner.. that's right... * Mari kembali lagi ke lantai dansa menyanyikan lagi lagu yang sama sudah kunantikan kau begitu lama dan kujaga api tetap menyala begitu lama.. aku menunggu tuk bisa lagi berdansa denganmu dan cukup lama aku menghilang kini kudatang sambutlah aku dan kita berdendang adakah disana saat kuluka dan adakah engkau disana saat ku jatuh oo dan adakah engkau disana saatku coba jaga sang api yang kuharap akan berpijar terus sampai akhir nanti... sampai akhir nanti... e..ee that is why, look at my face hei sobat hei kawan sambutlah kami datang membangunkan semangat yang dulu pernah hilang membesarkan api kecil yang hampir padam walau sedikit tertatih kita kan bangun marilah kemari berdendang.... marilah menuju kemenangan.. oh..oh... (http://lirik.kapanlagi.com/artis/shaggy_dog/kembali_berdansa) Pikiranku langsung melayang, flash back pada waktu waktu dulu... ada sunyi, ada sepi, ada dendang dan...wuih...lengkap sudah rasa ini..... dan aku teringat dia. Mas... bangulah dari lamunanmu yang selalu semprul itu, mari kita berangkat... taksi sudah menanti. Ke bandara? Parjo, mau terbang kemanakah kita malam ini? Ke italia? Mas...mbok jangan bodoh dot com, kalau ke Italia itu perlu visa dan kita belum punya visa Italia. Tiket sudah di kantong nih..yuk... yuk ... cepetan biar nggak terlambat. Parjoooo kemanakah kita terbang? Ke Penang, nggak usah pakai visa...yuk....yuk.... (Penang di track 3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H