Mohon tunggu...
Gumawang Jati
Gumawang Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Suka sepi

Akupun akan diam dalam sunyi.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Samurai Bisu Bermakna Semu

29 Juni 2010   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkepung enam samurai tangguh

Tersimpuh aku, menunduk bisu

Mataku kosong menatap hampa

Tanganku kaku tersihir

Raga dan jiwa pasrah hampir menyerah

Sebentar lagi, nasibku diantara kilatan 6 pedang

***

Pedang pertama menyambar

Aku terhenyak dan hanya mengelak

Tak kuasa aku menangkisnya

Pendekar mungil lereng Muria

Tak kasat mata berbisik

Tangkislah pedang tumpul itu

Aku sempat ragu

***

Pedang ke dua mengiris kuping kiriku

Pendekar mungil lereng Muria

Tak kasat mata berbisik

Hanya kuping, kau bisa pakai kupingku

***

Pedang ketiga terhujam lengan kananku

Pendekar mungil lereng Muria

Tak kasat mata berbisik

Tutuplah matamu, dengar desir angin bernapsu

Aku termangu

***

Pedang ke empat menyalak galak

Menggores pipi kiriku

Pendekar mungil lereng Muria

Tak kasat mata berbisik

Tutup matamu, panjatkan mantra pada alam

Aku tertegun kaku dengan mantraku

Pedang ke lima dan enam membisu

Ternyata 6 pedang kayu belaka

Tumpul, bisu, bermakna semu

Dan aku termangu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun