Sejak tangga nada itu kamu bisikkan dalam kuping ku pada hari Selasa Wage,
aku jadi susah tidur ...setiap Jumat Pon
lalu kamu dengan lembutnya membacakan mimpi-mimpimu tentang malam dan siang
tentang bunga dan lebah, tentang sunyi dan rame. Bahkan tentang sebuah konser kesunyian setiap Selasa Kliwon.
Berikan 'tangga' nada itu malam ini,
sehingga aku bisa bernyanyi dalam sunyi,
sehingga aku bisa menikmati nafas lirih nada itu,
Mungkin aku sudah gila, mungkin juga tidak.
Kenapa yang aku ingat hanya janji 'tangga' nada itu, yang kau bisikkan hari Selasa Wage?
Memang seolah aku bisa bernyanyi kalau 'tangga' nada itu kau berikan....
aku akan menunggu 'tangga' nada dari sorot matamu (yang adang malu-malu)