Temaram senja sore ini,
menyiratkan aroma semerbak harum tubuhmu.
tak lekang dalam benakku, wewangian khas kepulanganmu,
saat lumpur dan cangkul menjadi saksi bisu atas jerih payahmu selama ini.
jangkrik dan suara burung prenjak mengiringi langkah kaki tuamu untuk menyapa ramah kepadaku.
meski kau tak mengenyam bangku sekolah.meski kau tak duduk di kursi pejabat,
namun, engkaulah guruku yang luar biasa.
engkau menggurui tanpa ucap, tanpa kata.
namun dengan hatimu.
kidung senjamu mbah,
mengisahkan nyanyian kehidupan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!