Mohon tunggu...
Hotdi Gultom
Hotdi Gultom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di IPB University

Hobi Nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ambang Waktu

11 November 2024   20:51 Diperbarui: 11 November 2024   21:09 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin jauh langkah ini terukur,  
namun jalan seakan makin kabur.  
Usia berderap, tak henti menambah hitung,  
namun hati tersesat dalam jeda yang murung.

Dulu, mimpi seperti bintang yang dekat,  
cukup rentangkan tangan dan ia lekat.  
Kini, bintang-bintang seolah pudar,  
tersapu kabut, meninggalkan sinar samar.

Ada ingin yang tetap tertahan,  
meski waktu memanggilnya untuk pulang.  
Namun, arah tak lagi berbisik terang,  
dan aku berdiri di ambang, semakin bimbang.

Apakah aku mengejar yang telah usang,  
atau mencari diri di antara bayang?  
Di cermin waktu, wajahku makin renta,  
menanti jawab dari teka-teki semesta.

Jika kelak hari ini hanya cerita,  
biarlah ia tersimpan dalam langkah yang hampa.  
Sebab meski tak tahu jalan pulang,  
aku tetap melangkah, walau gamang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun