Di Antara Batas-Batas Tak Tertempuh
Kala cahaya menyingkap sayap tak kasat mata, Â
Kita tersesat di antara jejak yang tak pernah berpadu. Â
Ada dinding-dinding tak tersentuh oleh lara, Â
Mengunci harap dalam simpul yang tak pernah bersatu.Â
Dari kejauhan kutemukan bayangmu yang menjauh, Â
Namun bukan jarak yang memisah dalam sunyi. Â
Kita berbicara bahasa yang tak saling merangkum, Â
Melukis cerita yang patah di halaman sunyi.
Aku tak memohon pada angin untuk mengubah arah, Â
Pun tak ingin mengusik takdir yang bisu. Â
Ada relung dalam batin yang tak perlu dijamah, Â
Karena rasa ini, meski riuh, tak butuh tempat berlalu.
Bersama cahaya yang meredup di ufuk, Â
Kubiarkan perasaan ini melebur, samar. Â
Tak perlu lagi kubertanya pada waktu yang bungkam, Â
Sebab kita adalah dua bisikan yang tak akan sampai di altar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H