Mohon tunggu...
Goel A Pahit
Goel A Pahit Mohon Tunggu... Freelancer - Lauik sati rantau batuah

Pembaca, suka menulis dan cinta akan dunia literasi. Saya bercita-cita mendirikan pustaka baca gratis untuk desa kelahiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jam Gadang: Keaslianmu

7 September 2020   23:59 Diperbarui: 8 September 2020   00:21 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meratapi berubahnya simbol kotaku, hijau yang asri mengeluarkan udara yang bersih, menjauhkan helaan nafas dari polusi, kau berteduh di bawah lengan pohon-pohon yang rindang.

Kuratapi itu, kau berubah sekejap mata oleh karena kepentingan saja, kau tak lagi indah, keaslianmu berganti dengan mata lampu dan mata air buatan manusia.

Kau menjadi bahan eksperimen manusia yang durjana, aku rindu suasana sejuk yang kau salurkan ketika masih hijau. Maafkan, bukan aku tidak menyukaimu, aku hanya ingin kau yang dulu.

Kotaku kini terkata biasa, semenjak potongan baja mengganti kayu-kayu subur yang ditanam dulu kala, kau sudah panas, kau tak lagi berkasih manja.

Padahal kau adalah simbol keindahan kotaku, daya tarikmu luntur di siang hari, berganti dengan gemerlap dunia fana yang disuka sejoli tak berakhlak. Jam gadang, keaslianmu tergadai pada masa yang gila.

Sei. Likian, 7 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun