Mohon tunggu...
Gulam Hazmin
Gulam Hazmin Mohon Tunggu... -

Student in Management Informatics and Computer High School of AMIKOM Yogyakarta, 5th grade and take web programming as His concentrate in Informatics Engineering major. He likes photography also and spent times to take shoots anywhere.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagai Gaya Menggunakan Dasi (Tie)

21 Desember 2011   07:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekolah Tinggiku mempunyai aturan bagi para pria untuk menggunakan dasi (tie) loh, agar kami bisa professional dalam mengejar ilmu. Ya, dasi dianggap sebagai salah satu bentuk fashion, yang menggambarkan professional dan etos kerja yang tinggi. Dan karena dasi juga menjadi salah satu objek fashion, maka penggunaan dan harmony pemakaiannya pun ada aturan tersendiri. Tak jarang ada orang yang memakai dasi asal-asalan atau mengikuti gaya-gaya penggunaan dasi yang agak nyeleneh, misalnya dasi cuma dilingkarkan di leher, (mau gantung diri apa?  ).

So, bagi kalian yang ingin mengetahui cara memakai dasi yang benar tapi juga gaya fashionnya keluar, berikut beberapa tip yang bisa membantu.

Do’s


  • Dasi yang memiliki motif bergaris miring, “aman” untuk semua pria. Sebab, dasi ini khusus dirancang untuk pria yang memiliki tubuh besar, kurus, tinggi ataupun kecil.
  • Jika Anda yang memiliki tubuh besar dan memiliki dasi bermotif kotak-kotak, maka sebaiknya kenakan dasi yang bermotif kotak kecil
  • Bagian depan dasi sebaiknya sejajar dengan bagian pinggang celana dan lebih panjang daripada bagian pendeknya.
  • Warna dasi sebaiknya lebih gelap dari warna kemeja.
  • Ukuran lebar dasi harus sama pas dengan lipit/kelepai jas, jika kelepai jas lebar maka dasi juga harus lebar begitu juga sebaliknya.
  • Simpul dasi harus proporsional dengan kerah kemeja. Jangan terlalu besar sehingga terlihat sesak dan jangan terlalu kecil.
  • Tekstur dasi juga harus serasi, misalnya dasi sutera yang mengkilat harus dipadu dengan kemeja sutera dan dasi wool juga dipadu dengan kemeja dari bahan wool
  • Ketika memakai kemeja, dasi dan jaket upayakan maksimal 2 motif yang digunakan jika tidak akan memberi kesan berpakaian terlalu kuat dan harus tahu bagaimana menyepadankan dengan baik.
  • Pastikan ikatan dasi anda memiliki dimple (lekuk kecil di bawah simpul dasi). Dimple yang baik dibuat sebelum anda menguatkan simpul dasi. Mulailah dengan menaruh jari telunjuk anda pada kain dasi tepat dibawah simpul pada saat anda akan menguatkan ikatan dasi. Dimple harus tepat berada di tengah simpul dasi.


Dont’s


  • Kalau dasi kalian motifnya bergaris miring, hindari menggunakan kemeja atau hem yang miring-miring atau kotak-kotak. Asli, cukup ga enak buat diliat.
  • Hindari pemakaian dasi yang terlalu pendek (hanya sampai di dada tuh dasi) atau terlalu panjang (nyentuh resleting celana tuh dasi)
  • Hindari mencambuk orang pakai dasi (lumayan sakit lah)
  • Masalah warna sih soal selera. setiap orang berbeda. Namun secara umum, tentang warna dasi memiliki kriteria penggunaan sebagai berikut.
  • Hindari penggunaan dasi yang berwarna, terlalu mencolok. Namun untuk kasus agar bisa eye catching, penggunaan warna dasi yang kontras dengan warna kemeja visa digunakan, misalnya warna dasi merah dipadukan dengan warna kemeja hitam.
  • Warna dasi sebaiknya jangan bertabrakan dengan warna kemeja, sebaiknya harmonis aja.
  • Warna utama motif dasi harus melengkapi dan warna sekundernya harus serasi dengan kemeja anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun