Pada tanggal 13 Mei 1917 sebuah kejaiban besar yang tercatat dalam sejarah perjalanan Gereja Katolik abad ke-20 terjadi. Kala itu, di Bukit Cova da Iria, Dusun Fatima Keuskupan Leiria dekat Pantai Barat Portugal Bunda Maria menampakkan diri pertama kalinya kepada 3 anak kecil gembala yakni Lusia dos Santos (10 tahun), Yasinta Marto (7 tahun), dan Fransesko Marto (9 tahun).
Peristiwa penampakan Bunda Maria yang kemudian secara berurutan terjadi sebanyak 6 kali hingga berpuncak pada 13 Oktober 1917 dalam Mujuzat Matahari telah menarik perhatian dunia. Jutaan wisatawan rohani setiap tahun berkunjung ke Fatima guna melihat dari dekat kenangan peristiwa tersebut. Tak hanya itu, dampak spiritual yang terjadi setelah Penampakan Bunda Maria di Fatima juga terus menggema sepanjang masa.
Di wilayah Keuskupan Ruteng, tercatat arca atau patung Maria dari Fatima pernah didatangkan 'melawat' sejumlah besar paroki pada Bulan Desember 1996. Saat itu arca peziarah tersebut tiba pertama kali di Bandara Komodo Labuan Bajo dan diterima dengan meriah oleh umat Keuskupan terbesar di Indonesia ini.
Mujizat Matahari
Kisah terbesar di abad ke-20 ini bermula ketika tahun 1916 ketiga gembala kecil sederhana, Lusia, Yasinta, dan Francesko mendapat kunjungan pendahuluan lebih dari tiga kali 'Malaikat Perdamaian' yang mempersiapkan ketiganya untuk kedatangan Bunda Maria di bukit Cova da Iria.
Baca juga : Mengenal Sosok Bunda Maria: Perempuan Istimewa Pilihan Allah
Pada 13 Mei 1917 pertama kalinya Bunda Maria datang dihadapan anak-anak gembala tersebut dan sejak itu, Fatima yang hanya sebuah tempat kecil dan tidak dikenal luas di Portugal menjadi daya tarik ribuan orang.
Pada penampakan pertama, 13 Mei 1917 terjadi tepat siang hari. Suatu berkas cahaya yang terbagi menjadi dua rangkaian kilat dan disusul penglihatan mereka pada seorang wanita cantik bersinar bagai matahari di atas sebatang pohon kecil yang terletak di Bukit Cova da Iria tempat mereka biasa menggembalakan kawanan ternak.
Kepada ke-3 anak gembala, Santa Maria memberikan petunjuk bagaimana ketiganya memberi silih kepada Tuhan teristimewa dengan berdoa Rosario guna memohon pertobatan orang-orang berdosa. Saat penampakan pertama terjadi, Bunda Maria meminta agar ketiganya tidak takut, meyakinkan mereka bahwa Dia datang diutus dari surga.
Selanjutnya, berturut-turut Penampakan Bunda Maria terjadi dalam tahun yang sama yakni 13 Juni, 13 Juli, 19 Agustus, 13 September, dan terakhir 13 Oktober 1917. Pada penampakan terakhir, 13 Oktober 1917 inilah terjadi apa yang kemudian dikenal sebagai 'Mujizat Matahari' (Miracle of the Sun).