Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Durian Pacar memang Parlente

25 Januari 2025   22:07 Diperbarui: 25 Januari 2025   22:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi durian Pacar. (Dokpri)

Januari. Hujan setiap hari.
Tanah basah. Durian runtuh. Petani terkekeh-kekeh.

Entah apa sebab, pada pagi2 buta, buah durian selalu banyak yang runtuh dibandingkan pada siang hingga sore hari misalnya. Mungkin itulah salah satu ciri khas pohon durian dibandingkan pohon lain yang berbuah.

Hal itu jugalah yang memacu semangat petani untuk berdarah-darah ke kebun. Ditandai dengan bangun lebih awal, sampai lupa cuci muka. Pokoknya gasss! Sebab cuan banyak menanti. Heu heu heu..

Baca juga: Porang Menyala!

Tak lupa pula mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap. Seperti misalnya jaket tebal, helm, bengkap, dlsb.

Utamanya harus pake helm untuk menghindari durian runtuh dan kena di kepala. Sebab hari sial tak ada di kalender, bosku. Safety first. Selalu waspada!

Hal semacam itu lumrah bagi petani di Pacar saat musim durian tiba. Saya yakin petani durian di tempat lain juga melakukan hal yang sama.

Lebih lanjut, selain cerita gesitnya para petani mencari cuan dari buah durian, durian Pacar terkenal pula dengan rasanya yang enak (orang Amrik bilang "so yummy").

Baca juga: Kausa Hujan

Memang, soal enak atau tidaknya itu perkara rasa dan/atau selera. Mirip seperti definisi cantik. Cantik itu sesuatu yang nisbi. Jadi tidak perlu diperdebatkan.

Namun, faktanya durian Pacar tak hanya enak menurut pandangan orang2 dalam (petani sendiri), melainkan orang2 luar juga. Hal itu berdasar pada tingginya permintaan dari Bima, Flores Timur, Kupang, dlsb.

Hal itu cukup sebagai penanda bahwa durian Pacar memang parlente dan layak "dipacari" (untuk mengatakan suka).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun