Lalu lintas diskusi seputar Pilkada Manggarai Barat (Mabar) begitu bersemangat di tengah masyarakat. Hampir di semua ruang sosial, baik saat luring maupun daring, orang-orang sibuk bertukar ide soal politik Mabar hari ini.
Ada banyak penilaian, pendapat, kesan bahkan teori mengenai pasangan calon (paslon) yang akan bersaing merebut hati rakyat pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
Kita semua tentunya senang ketika ruang-ruang sosial kita diisi oleh diskusi yang rada-rada serius, semisal babaran ide-ide atau bahasan konsep ke depan, daripada didominasi oleh ghibahan aib orang atau kelakar soal b*kep.
Lebih lanjut, di Mabar sendiri terdapat dua paslon yang sudah resmi terdaftar di KPU, berikut setiap paslon sudah mengantongi nomor urutnya masing-masing.
Yakni, antara lain, paslon No. 1, Christo Mario Y. Pranda (Cabup) dengan Richardus Sontani (Cawabup). Sementara itu No. 2, Edistasius Endi (Cabup) berpasangan dengan Yulianus Weng (Cawabup).
Kedua paslon ini juga sama-sama diusung oleh partai-partai besar yang notabene punya kursi di parlemen. Sepintas, saya kira persaingan antar keduanya cukup sepadan.
Dan ini benar-benar seksi sih, lantaran konstelasi Pilkada yang ujungnya head to head bakal seru abis. Belum lagi posisi paslon No. 2 sebagai petahana!
Di antara Keraguan
Pada awalnya saya masih pasif dalam mengikuti perkembangan serta dinamika politik daerah. Alih-alih menjawab pertanyaan kelak akan memilih siapa.
Kalau pun dipaksa berkomentar, saya selalu berpendapat bahwa kedua paslon yang ada saat ini punya kelebihan dan juga kekurangan.
Namun, semakin ke sini, setelah mengevaluasi sebagian kecil informasi yang merecoki pikiran serta menimbang segala hal, akhirnya saya punya pilihan. Dan memang pada akhirnya nanti, saya harus tetap memilih agar tidak golput.