Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Geertz dan Pilkades Pacar

13 Maret 2022   11:26 Diperbarui: 13 Maret 2022   11:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Geertz dan Pilkades Pacar

Beberapa hari belakangan ini, kita membaca di medsos lalu lintas pertukaran pikiran yang begitu bersemangat mengenai Pilkades Pacar yang akan datang. Di dalam diskusi-diskusi itu pula, disebutkan siapa saja calon-calon potensial, strategi politik dlsb.

Yang menarik bagi saya adalah diskusi soal strategi politik para calon ini.

Meski sifatnya masih samar-samar dan/atau sulit ditebak, sebagai penonton politik dari tribun Timur Barat Laut(😄) saya ingin memberikan sebuah "insight" (masukkan sportif) kepada segenap calon kades agar kiranya memperhatikan "jurus sukses" politik pedesaan ala Geertz berikut ini.

Kata Geertz, ada 3 pilar yg berpengaruh pada politik pedesaan Indonesia saat ini, yakni;
[1] tokoh agama (Toga)
[2] tokoh masyarakat (Tomas), dan
[3] tokoh pemerintah (Tope)

Toga menggerakkan massa melalui kegiatan keagamaan. Tomas melalui ranah kegiatan sosial. Dan Tope lewat kegiatan formal.

Berkaitan dengan perkembangan demokrasi di desa atau jelang kontestasi pemilihan kepala desa misalnya, pilihan untuk "mendekati" ke-3 pilar tersebut tentu saja bisa memberi pengaruh terhadap suara pemilih nantinya.

Model pendekatan politik spt ini, kata Geertz, terbukti ampuh diterapkan pada level pedesaan Indonesia. Saya kira, demikian halnya di Desa Pacar kelak.

Jadi, bagi Anda yang ingin mencalonkan diri sebagai cakades, barangkali bisa ikuti tips/trik sukses ala Geertz di atas. Siapa tahu anu dan nganu😆

[1]. Geertz (antropolog yg meneliti struktur politik tradisional, serta kehidupan desa dan keluarga di Indonesia).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun