Perlu saya luruskan terlebih dulu bahwa, petani cengkeh di sini adalah mereka yang memiliki perkebunan cengkeh, sementara buruh tani adalah mereka yang dipekerjakan oleh petani untuk memetik cengkeh.
Diskursus panen cengkeh takkan pernah jauh dari peran buruh petik. Tanpa andil mereka, saya yakin pemetikan bunga cengkeh tidak akan sampai pada garis finish.
Apalagi bila berbicara tentang perkebunan cengkeh yang besar misalnya. Paling tidak, sebagai petani cengkeh, saya rasakan betul seperti apa manfaat bekerja sama dengan buruh petik.
Adapun manfaat dari buruh petik selama proses pemetikan cengkeh adalah sebagai berikut.
Pertama, mempercepat proses pemetikan cengkeh.
Adalah lazim dalam satu periode panen, bunga cengkeh akan matang dalam waktu yang bersamaan. Dengan begitu, pemetikan harus dilakukan secara serentak dan/atau menyeluruh.
Hal ini dilakukan agar kepala dari bunga cengkeh tidak terlanjur mekar dan jatuh. Apabila hal itu terjadi, kualitas panen akan menurun dan tentu saja akan beepengaruh pada harga jual.
Maka, untuk menyiasati hal itu terjadi, petani cengkeh biasanya mempekerjakan buruh tani agar memudahkan mereka dalam pemetikan.
Kedua, menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Untuk memetik bunga cengkeh yang banyak tadi, biasanya memakan waktu yang berbulan-bulan. Tersebab, tidak mungkin rasanya apabila petani sendirian dalam melakukan pemanenan cengkeh sebanyak itu.
Perlu diketahui, proses pemanenan cengkeh adalah pekerjaan yang amat sukar dan sangat menjenuhkan. Karena memang dari segi waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan tidaklah sedikit. Pemanenan cengkeh berbeda dengan komoditi lainnya.