Pembangunan Labuan Bajo sebagai pariwisata super prioritas/premium, saya pikir, progresnya sudah menuju 60 persen.
Sebagaimana Labuan Bajo merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang saat ini sedang dikembangkan menjadi kawasan industri pariwisata.
Komitmen pemerintah pusat untuk membangun pariwisata Labuan Bajo dalam hal ini tidak diragukan lagi, tentu saja. Setidaknya dalam tiga kali lawatan ke Manggarai Barat, Presiden Jokowi selalu menyatakan kesungguhannya itu.
Komitmen Presiden Jokowi itu tak hanya mentok pada tataran paradigma, tapi beliau mengejawantahkan lewat sejumlah proyek pembangunan yang dimulai sejak 2018 yang lalu.
Besaran pendanaan proyek ini tak main-main jumlahnya. Dana yang digelontorkan oleh pemerintah pusat mencapai 1,3 triliun rupiah.
Rencananya, proyek pembangunan ini tak sekadar diarahkan pada perbaikan infrastruktur pariwisata seperti jalan raya, perluasan area bandara dan pembangunan dermaga, tapi juga dalam rangka mendukung industri kreatif hingga UKMK.
Dan sejauh ini progres pengerjaan beberapa proyek ini sudah mulai nampak dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Yang ditandai dengan adanya pembenahan infrastruktur, pengadaan sarana prasarana penunjang pariwisata dan penataan lokasi wisata.
Ambil contoh saja, misalnya, penataan lokasi wisata Puncak Waringin Labuan Bajo yang rencananya akan dirampungkan tahun 2021 ini. Di mana dulunya kawasan ini amburadul karena tidak ditata dengan baik.
Tapi, setelah adanya proyek pengembangan wisata yang dikerjakan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ronanya kini sudah parlente dan elok dipandang mata.