Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Derai Air Mata Mama-mama Menyambut Listrik Masuk Desa

28 Oktober 2020   15:07 Diperbarui: 29 Oktober 2020   13:31 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLTP Ulumbu (Gambar facebook PT Cogindo Unit PLTP Ulumbu)

Hanya saja yang menjadi kendala, bila mesin Kubota di rumah sedang rusak atau kehabisan bahan bakar, misalnya, maka ketujuh rumah tadi ikut gelap saja di malam itu. Begitulah, susah senang dinikmati bersama.

***

Akan tetapi untuk saat ini memang situasi sudah banyak yang berubah seiring listrik dari PLTP Ulumbu sudah masuk secara merata ke desa kami dan desa tetangga.

Alat penerangan seperti generator, mesin Kubota, hingga piring sinar surya yang dibagikan oleh pemerintah sebagian besarnya berlahan-lahan ‘dipensiunkan’. Meski tak dimungkiri memang, sejauh ini penerangan listrik PLTP Ulumbu masih belum stabil.

Pihak pengelola PLTP Ulumbu mensinyalir, situasi tak stabil itu dikarenakan pembangunan listrik ke selatan Manggarai masih sedang berjalan dan dalam masa pembenahan.

Sebagai informasi saja, PLTP Ulumbu adalah pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi yang sesekini dikelola oleh PLN sebagai listrik terbarukan. Ulumbu sendiri berada di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Manggarai, Flores, NTT. Ulumbu juga adalah wilayah pengeboran panas bumi pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

PLTP Ulumbu (Gambar facebook PT Cogindo Unit PLTP Ulumbu)
PLTP Ulumbu (Gambar facebook PT Cogindo Unit PLTP Ulumbu)

***

Ada rasa bangga, tentu saja. Bahkan, derai air mata mama-mama tak mampu dibendung tatkala listrik sudah menyambang ke desa.

Suatu sisi, dengan pasokan listrik yang cukup memadai saat ini, ada banyak aktivitas masyarakat yang terbantu.

Kini di desa sudah ada unit usaha baru seperti usaha foto copy, warkop 24 jam, konter pulsa dsb. Tak kurangnya, adik-adik saya yang masih sekolah di desa tidak belajar di bawah terang lampu pelita lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun