Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal "Randang", Ritual Orang Pacar dan Kolang Memasuki Masa Panen

12 Juni 2020   22:05 Diperbarui: 15 Juni 2020   21:21 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tua adat suku Nggai, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Flores, melaksanakan ritual Peting Ghan Nalun Weru.(KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Kesamaan ritual ini bisa kita lihat dari tempat diselenggarakannya upacara yang berlangsung di kebun, hingga hewan yang akan dikurbankan.

Pada saat upacara Randang berlangsung, tua golo tampil sebagai pelaku tudak dan/ torok (penutur) sembari memegang babi dan ayam putih jantan.

Ilustrasi tudak yang dilakukan oleh Tua Golo (tangkapan layar video youtube KompasTV)
Ilustrasi tudak yang dilakukan oleh Tua Golo (tangkapan layar video youtube KompasTV)

Setiap satu bait tudak selesai, ia mencabut bulu ayam sehingga ayam itu mengeluarkan suara; koookk!. Sisi lain pada saat upacara Randang berlangsung, sang pemilik kebun beserta keluarga yang hadir mengikuti akan berada disekeliling  dan tidak boleh membelakangi tua golo tadi.

Ada pun rapalan kalimat dalam doa-tudak- itu kurang lebih seperti berikut:

"Yo Mori, agu ihe pa'ang be'le. Gami anak'm loho go'o tegi berkak dite. Perong berkak koe gami one leho-leho nggerolon. Agu porong tadang koe sangget da'at data agu sial selama pua wua weri gami ho len.......(dst). 

Terjemahaan: Ya Tuhan, roh leluhur dan alam, kami anakmu meminta berkat dan perlindungan, kiranya selama masa panen berlangsung ini, kami selalu di jaga, diberikan kesehatan, keselamatan hingga rejeki yang cukup.

Biasanya doa pembuka si tua golo (penutur) seperti itu. Kendati untuk melakukan tudak tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Dalam hal ini hanya dilakukan oleh sesepuh dan atau tua golo dalam kampung itu.

Saya juga biasanya mengikuti beberapa rangkaiyan acara Randang ini bila memasuki musim panen di kampung. Baik acara yang diadakan sendiri juga mengikuti Randang di kebun tetangga.

Lebih lanjut, ketika upacara Randang ini selesai, dilanjutkan dengan acara makan-makan bersama di rumah pemilik kebun/ si penyelenggara acara. Itu berarti, ase kae ca beo (warga sekampung) turut hadir dan ikut merayakan.

Demikian catatan seputar ritual Randang yang menjadi kultur agraris masyarakat Pacar dan Kolang sejak dahulu kala. Semoga bermanfaat. Terima kasih dan salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun