Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Jokowi, Tipe Pemimpin Bermental Sophrosyne

27 Maret 2020   04:08 Diperbarui: 28 Maret 2020   01:03 5512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi (KOMPAS)

Bila menghela narasi tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi), kira-kira apa yang terlintas didalam batok kepala Anda? Jika pertanyan ini dibalik kepada saya, jawaban saya adalah sosok yang bermental Sophrosyne.

Apa itu mental sophrosyne? Adalah sebuah konsep (Yunani kuno) tentang cita-cita, keunggulan karakter dan kesehatan pikiran, yang bila digabungkan dalam satu individu yang seimbang mengarah pada kualitas-kualitas lain, seperti kesederhanaan, kehati-hatian, kemurnian, kesopanan, dan kontrol diri.

Beberapa ciri dan atau sifat tersebut yang menurut saya sejauh ini melekat pada diri Presiden Jokowi. Sebagaimana substansi dasarnya berkesadaran pada faktor In Se (dalam diri Jokowi) itu sendiri.

Tentu disini, saya bukan Tuhan dan atau dewa yang bisa menyelam sampai ke kedalaman diri seorang Jokowi. Bukan juga seorang amatir dan pecundang yang sedang mengawang-awang.

Kongkritnya bahwa, taksiran rasionalitas- intelektual saya sebagai manusia dalam melihat keberadaan manusia lainnya.

Lebih lanjut, dibawah pemerintahan Jokowi sekarang ini, bangsa kita sedang menghadapi situasi rumit dan serius. Yakni ihwal serangan pandemi covid-19 yang kian menambah deretan korban jiwa.

Tak pelak, serangan wabah yang semulanya muncul di Wuhan, China ini seakan membuat kalut semua elemen bangsa, tak terkecuali Presiden Jokowi.

Ditambah lagi ditengah situasi batas ini, Presiden Jokowi juga kehilangan Ibunda tercinta, Hj. Sudjiatmi Notomihardjo. Tidak bisa dibayangkan betapa kacaunya situasi batin Presiden Jokowi saat ini.

Lantas, apakah beliau putus asa dan menyerah terhadap berbagai persoalan bangsa sekarang ini? Tentu saja tidak! Beliau adalah pribadi yang kuat (Askenden).

Meski begitu, ditengah kemalangan ini, jangan biarkan beliau berjalan sendiri. Sebagai masyarakat tanah air kita sepatutnya solid untuk memberikan dukungan moril dan hiburan bagi keluarga Presiden Jokowi yang sedang berduka.

Saya teringat akan percikan kalimat dalam pidatonya beberapa hari yang lalu, kaitanya diskursus covid-19; "Bangsa kita adalah bangsa yang besar , bangsa petarung, bangsa pejuang. Insyaallah kita mampu dalam menghadapi ancaman pendemi covid-19 ini".

Sampai pada titik ini bisakah anda membayangkan besarnya rasa optimisme seorang Jokowi untuk kemaslahatan bangsa ini?

Betapa tingginya harapan itu beliau gelorakan! Harapan mulia ini juga, hemat saya, harus kita maknai sebagai kebijakan yang menaruh hormat pada norma-norma moral, bukan hanya sekedar legalilsme politik semata.

Jadi sangat absurd bila ada orang yang berpendapat bahwa negeri kita sedang kehilangan pemimpin ditengah wabah covid-19. Karena bagi saya, pemimpin kita saat ini adalah pemimpin yang menawarkan optimisme kepada rakyatnya.

Dan bukan hanya menawarkan idealisme saja, melainkan sudah mengambil sejumlah langkah dan mengkongkritasikannya dalam bentuk tindakan nyata. Itu sudah dilakukan oleh presiden Jokowi dalam menyiasati covid-19.

Hemat saya, biar bagaimana pun Jokowi adalah pemimpin yang punya mimpi besar bagi kemaslahatan bagi bangsa tercinta ini, Indonesia. 

Secara metafisis Jokowi adalah pemimpin yang yang hadir sebagai nafas harapan ditengah banyaknya persoalan bangsa sekarang ini.

Secara epistemologis, beliau juga adalah pemimpin yang rasional, ia tahu apa yang baik dan tidak untuk bangsa ini. dan secara etis dan politis, Jokowi adalah pemimpin yang selalu merindukan hal-hal yang baik dan pemimpin yang merangkul bagi semua masyarakat Indonesia.

Akhir kata, tulisan singakat ini saya dedikasikan kepada yang terhormat Presiden Jokowi yang sedang berada didalam situasi duka selepas kepergian Ibunda tercinta. Kiranya Ibunda tercinta dilapangkan jalannya menuju surga. Dan untuk segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya tetap kuat dan tabah menerima cobaan ini.

Pun juga terkait diskursus pandemi covid-19, seturut optimisme Bapak beserta jajaran punggawa Negara lainnya, saya sangat percaya dan yakin bangsa kita secepat mungkin akan keluar dari lingkaran setan covid-19 ini.

Tetap sehat dan Tuhan menyertai selalu. Salam hormat saya dari pelosok Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun