Sudah dua tahun lebih tinggal di Arab Saudi meninggalkan Tanah Air,selama itu pula tidak pernah mendengar lagi suara adzan seperti di Indonesia.Yang bagi saya suara adzan yang dilantunkan Muadzin(Tukang Adzan) disini kurang atau bahkan tidak semerdu yang saya dengar kalau seorang Muadzin sedang adzan di Tanah Air.
Karena menurut orang sini makruh bahkan haram hukumnya meliuk-liukkan dan menyanyikan adzan.jadinya kumandang adzan di wilayah Arab Saudi seperti orang yang sedang berbicara biasa kalau lagi bercakap sehari hari. Dan yang membedakan antara Muadzin di wilayah Arab Saudi dan di Tanah air yaitu,kalau di Indonesia kebanyakan Muadzin hanya mengharapkan wajah Allah semata dan tidak mengharapkan upah dan iqamah yang dikumandangkan.Karena memang tidak boleh mengambil upah dari amal ketaatannya.Kalau disini mungkin memang tidak ada Sukarelawan adzan atau memang negara kaya,sehingga Pemerintah Arab Saudi menggaji orang yang melakukan tugas tersebut karena orang muslimin sangat membutuhkannya. Toh bagaimanapun juga,walau kumandang adzan di sini tidak seperti yang saya harapkan terdengar semerdu seperti di Tanah Air.Tetap hal ini tidak menghilangkan kekhusukan dan bahkan lebih dari yang biasanya saya lakukan di Indonesia dalam hal beribadah.Karena hanya dengan Ibadahlah kita bisa mendekatkan diri kita kepada Nya,dan sebagai pengontrol kehidupan kita sehari hari. Semoga rindu ini bisa segera terobati dan tidak ubahnya rindu aku terhadap keluarga yang telah lama aku tinggalkan selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H