Mohon tunggu...
Gugun Gunanto
Gugun Gunanto Mohon Tunggu... -

Sebagai orang Indonesia, saya lebih suka dibilang orang Indonesia ketimbang Jawa, Minang, atau Bugis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bocor! Ini Bukti Puskaptis adalah Lembaga Survei 'Jablay'

10 Juli 2014   16:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:45 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_314844" align="aligncenter" width="300" caption="Proposal Puskaptis yang bocor (Sumber: fb Neil Sutarjo)"][/caption]

Tak ada yang heran, dua hari ini trending topic di jagat twitter adalah #TVOnememangbeda. Kalau di-klik, maka akan diketahui apa maksudnya. Tak lain, hasil quick count mereka yang aneh bin ajaib. Paling berbeda dan jumlah total penghitungan yang lebih dari 100%.

Keganjilan TVOne ketika mendukung Prabowo Hatta memang banyak jadi perbincangan. Kebrutalan mereka melempar berita bohong membuat banyak orang geleng kepala. Terakhir, dalam acara siaran langsung, mereka tegas memberitakan PDIP adalah partai berisi kader PKI. Tanpa bukti, tapi mereka tetap percaya diri. Tapi lupakan sejenak, kita tidak membicarakan itu sekarang.

Apa yang ganjil dari TVOne dua hari ini? Lembaga survey yang mereka pakai jasa quick countnya ternyata memang lembaga ‘jablay’. Mengapa jablay? Sebab mereka ternyata memang bayaran! Bukan hanya itu, selain bayaran, mereka juga ‘tak pintar’.

[caption id="attachment_314847" align="aligncenter" width="560" caption="jumlah anggaran dan tanda tangan Husin Yazid (sumber: fb Neil Sutarjo)"]

14049609841874061313
14049609841874061313
[/caption]

Proposal bocor

Pertama, tak pintar. Benar-benar tak cerdas! Masa jumlah total penghitungannya lebih dari 100%? Bagaimana bisa lembaga yang telah secara nasional jumlah hasil penghitungannya berlebih? Ketika saya mencari apa penyebabnya, salah seorang pengguna twitter mengatakan bahwa itu karena ‘bocoorrr’. Haha tentu itu candaan. Tapi intinya, lembaga mereka tak kredibel. Lembaga abal-abal!

Kedua, lembaga jablay. Ini yang paling meresahkan. Seorang teman saya terlihat meng-upload sebuah dokumen proposal salah satu lembaga yang dipakai TVOne, yakni Puskaptis. Ia mengatakan bahwa dokumen itu menunjukkan kalau Puskaptis sebelumnya sudah ‘ngamen’ ke Jokowi JK sebelumnya. Namun tidak digubris! Apa sebab?

Kalau dilihat dari gambar yang bocor itu, terlihat bahwa Puskaptis bukan lembaga professional. Proposal programnya asal-asalan. Kalau dia professional, masa menyebut Jusuf Kalla denga Yusuf Kalla? Kemana saja selama ini? Nama Pak JK dari dulu yang resmi di semua berita ialah Jusuf, bukan Yusuf.

Yang paling membuat dia terbukti sebagai lembaga jablay adalah di akhir proposal ia menodong tim dengan harga fantastis! Hampir 8 milyar! Bayangkan lembaga survey yang sudah proposalnya abal-abal, menetapkan harga jasanya 8 milyar! Untuk ukuran lembaga survei yang professional saja tidak akan sebesar itu tarif jasanya.

TVOne kini sudah banyak dapat peringatan terutama dari dunia maya. Masyarakat Indonesia kini sudah banyak yang melek media. Mereka tak bisa dibohongi lagi. Apabila TVOne masih saja berkilah, memang mereka tak tahu malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun