Mohon tunggu...
Gufron Hidayat
Gufron Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Aktif menulis baik di media massa maupun perbukuan. Selain itu, terlibat di dunia ekonomi Islam terutama di Klinik Keuangan Syariah Fix Solution

Selanjutnya

Tutup

Money

Dibayangi Krisis Global, Perbankan Syariah Terus Tumbuh

15 Desember 2011   17:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini perekonomian global khususnya kawasan Eropa dan Amerika, masih dibayangi oleh krisis dan perlambatan ekonomi. Namun kondisi tersebut tidak terlalu dikhawatirkan oleh perbankan syariah di tanah air.

"Pertumbuhan perbankan syariah tidak akan terganggu oleh krisis global karena eksporsur portofolio aset dalam valas dan terkait dengan luar negeri sangat kecil," ujar Deputi Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah dalam acara "Seminar Outlook dan Arah Kebijakan Perbankan Syariah" di Jakarta, Rabu (14/12).

Statistik perkembangan perbankan syariah sampai dengan bulan Oktober 2011 menunujukkan bahwa pelayanan syariah semakin luas. Saat ini sudah terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 154 BPRS.

Aset perbankan syariah sendiri kini telah mencapai Rp 130,5 triliun atau tumbuh 47,5% secara year on year (yoy). Dengan pertumbuhan tersebut, perbankan syariah mampu meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 3,7% dari total aset perbankan nasional.

Dengan pencapaian tersebut, BI optimis era pertumbuhan perbankan syariah masih akan berlanjut. Sebagai bank sentral, BI akan terus mengawal dan mengembangkan perbankan syariah yang merupakan bagian dari kerangka sistem perbankan nasional.

"Bank Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk terus memfasilitasi pengembangan ekonomi dan keungan syariah, khususnya perbankan syariah," tegas Halim. (Ul/PKES Interaktif)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun