Bank sentral memegang peranan penting dalam sistem keuangan suatu negara sebagai pengendali utama yang mengatur dan mengawasi bank-bank konvensional. Sebagai lembaga independen, bank sentral bertugas memastikan stabilitas moneter, mengatur jumlah uang yang beredar, dan menjaga kesehatan sistem perbankan. Dalam praktiknya, bank sentral menjadi "induk" bagi bank-bank konvensional dengan menyediakan regulasi dan kebijakan yang menjadi pedoman operasional mereka. Hal ini bertujuan menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan.
Selain sebagai pengatur, bank sentral juga berfungsi sebagai lender of last resort atau pemberi pinjaman terakhir bagi bank-bank konvensional yang mengalami masalah likuiditas. Ketika situasi ekonomi tidak stabil, bank sentral dapat memberikan bantuan keuangan untuk mencegah terjadinya krisis sistemik yang lebih luas. Peran ini menegaskan posisi bank sentral sebagai penjaga kepercayaan publik terhadap sistem perbankan sekaligus penggerak ekonomi. Kebijakan seperti suku bunga acuan dan pengelolaan cadangan devisa menjadi alat utama untuk memastikan stabilitas tersebut.
Namun, hubungan bank sentral dengan bank konvensional tidak sepenuhnya bersifat dominan, melainkan saling melengkapi. Bank sentral membutuhkan bank-bank konvensional sebagai perantara dalam menerapkan kebijakannya, sementara bank konvensional mengandalkan bank sentral untuk memastikan stabilitas ekonomi yang mendukung kegiatan bisnis mereka. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan berkelanjutan, di mana bank sentral berperan sebagai pengarah, sedangkan bank konvensional menjadi pelaksana kebijakan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H