Mohon tunggu...
guepedia
guepedia Mohon Tunggu... -

Jembatan bagi penulis-penulis yang ingin menerbitkan karya tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Ayo menulis, ayo berkarya! More Info: guepedia.com email: guepedia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Taksi Online vs Penerbit Online

24 Maret 2016   12:54 Diperbarui: 24 Maret 2016   13:25 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Serba online"][/caption]Masih segar dalam ingatan betapa kita sibuk menyumpahserapahi pengemudi taksi “konvensional” yang berhasil membuat Jakarta hampir lumpuh karena memblokade ruas jalan dan bertindak anarkis yang dijadikan opera di tengah jalan raya. Semua hal itu terjadi bukan tanpa sebab. Lantaran taksi konvensional yang cemburu dengan taksi online yang dapat meraup rezeki yang diakui sebagai jatah mereka. Taksi online dianggap mengambil para penumpangnya untuk tidak lagi menggunakan taksi konvensional dengan menawarkan segala kemewahan, kemudahan, dan harga yang sangat bersahabat dengan kantong dari seluruh kalangan.

Aksi cemburu ini juga turut memprovokasi supir angkutan umum berwarna merah yang turut “menghiasi” wajah Monas pagi itu 22, Maret, 2016. Seluruh pengguna angkutan umum seolah dibuat kesulitan hari itu. Minimnya akses bepergian membuat mereka memutuskan untuk berdiam di rumah menunggu hingga suasana di luar sana mereda.

Jika ditarik benang merah dari seluruh kejadian yang kerap menjadi sorotan publik beberapa hari yang lalu itu, ada satu hal yang memicu segalanya menjadi serunyam ini. Sebuah inovasi. Taksi konvensional agaknya gelap mata dengan inovasi terbaru ini, yang menggeser posisi taksi konvensional yang awalnya menduduki “kursi raja” yang takkan bisa terkalahkan dan kita yang “terpaksa” menerima apa adanya. Dia belum dapat menerima kalau kini taksi bukan hanya dia seorang, melainkan inovasi lahir kendati memudahkan para penumpang yang sebelumnya harus pasrah menerima keadaan ini dengan apa adanya. Taksi online membawa angin segar bagi para penumpang yang tercekik argo taksi konvensional yang kerap dibandrol dengan tarif mahal.

Selain akses berbasis online ini menjadi jembatan untuk mempermudah penumpang dengan cara yang praktis. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa dunia saat ini sudah terkendali hanya dari sebuah gadget. Internet. Online. You get all package easier. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di Internet tersebut.

Sama halnya dengan taksi/ojek online yang kini sudah berinovasi memberikan yang terbaik dengan lebih praktis. Hadir pula Guepedia sebagai penerbit online yang memberikan layanan terbaik bagi seluruh penulis di Indonesia yang masih semangat menelurkan karya-karya terbarunya ke khalayak ramai. Hal ini memberi angin segar juga untuk para penulis-penulis yang tidak terjamah penerbit konvensional dan selalu tercekik dengan kualifikasi yang diterapkan oleh penerbit konvensional demi melonjakkan eksemplar yang terjual.

Guepedia.com menjawab keresahan para penulis atas sekelumit masalah yang kerap terjadi kepada penulis-penulis di Indonesia. Pertama, penulis seringkali dihadapkan dengan “penolakan” naskahnya oleh penerbit konvensional. Hal ini khususnya untuk penulis pemula yang ingin menerbitkan naskahnya. Kedua, proses pengeditan dan pembuatan cover yang cukup lama dan memakan biaya. Ketiga, penjualan buku di toko buku yang belum tentu bisa ready stock. Sebuah penulis yang bukunya telah diterbitkan dan dijual di toko buku akan merasa bangga dan senang pada satu bulan pertama, setelah jangka waktu 6 bulan atau setahun, mereka mencoba mengunjungi toko buku tersebut untuk mengetahui apakah bukunya masih bertengger di rak-rak toko buku, dan kenyataannya? Nihil. 

Mereka tidak menemukan buku mereka di sana, karena boleh jadi naskah mereka telah di-return ke penerbit. Sedih? Iya, sangat. Artinya peluang buku itu untung terjual sangat minim. Keempat, ini yang paling penting, perihal royalti. Penerbit konvensional baru bisa memberikan royalti kepada penulis setelah 6 bulan, bahkan penulis belum tentu tahu berapa eksemplar bukunya terjual selama 6 bulan tersebut. Ternyata jadi penulis tidak seindah bayangan anda sebelumnya, kan? Keempat poin di atas itulah yang menjadi alasan berdirinya Guepedia.com, untuk menjadi solusi dari setiap kendala penulis selama ini.

Guepedia.com hadir dengan sistem yang berbeda, yaitu dengan menyediakan fasilitas mengupload naskah secara GRATIS untuk semua kalangan penulis dan membantu mempromosikan naskahnya dalam versi ebook maupun versi cetak ke berbagai media online, seperti Toko buku online, social media, marketplace (tokopedia, bukalapak, jualo, dan lain-lain), forum, komunitas, youtube, blog, dan masih banyak lagi tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Karena zaman yang sudah semakin maju, tidak ada salahnya jika banyak inovasi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun