Status Waspada Gunung Merapi di Yogyakarta membuat Dinas Pariwisata Pemda DIY putar otak. Siklus 4 tahunan Merapi selalu menjadi kode merah pariwisata di DIY. Bermacam strategi diterapkan Dispar saat merapi bergejolak salah satu diantaranya mempertahankan kunjungan dengan mengalihkan wisatawan menuju loka wisata yang tak terdampak letusan.
Demikian informasi tersebut disampaikan Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Pemda DIY, Hero Dewanto di Jl. Malioboro no.56 Yogyakarta. Menurutnya, informasi keanekaragaman tempat wisata di DIY belum sepenuhnya tersosialisasikan dengan baik. padahal, DIY ini memiliki fenomena alam yang penting untuk disosialisasikan ke travel agents sebagai garda terdepan dunia pariwisata.
"Sebagian besar wisatawan hanya berkunjung ke lokasi wisata yang lazim dikunjungi seperti Malioboro, Borobudur, Kraton, perilaku seperti ini akan berdampak pada kunjungan wisata yang singkat," tuturnya.
Selain tempat wisata tersebut, wisatawan hendaknya dapat mencari tahu sendiri jika ingin merasakan Yogya yang sebenarnya. Terdapat 69 titik pantai di Gunung Kidul yang sayang jika dilewatkan. Penulusuran Pindul, arung jeram di Kulon Progo, Dayung Opak dan festival Peh Chun di Bantul serta pesona pegunungan Menoreh termasuk petik durian dan wisata alam Suroloyo.
"Memang nantinya rekan-rekan pelaku wisata di kawasan terdampak merapi akan mengalami penurunan kunjungan, namun tidak akan berlangsung lama, kami akan terus melakukan koordinasi dengan BPPPTKG dan BPDB akan status Merapi, jika sudah reda, disinilah saatnya mulai kembali genjot promosi pariwisatanya," tambah Hero.
Kerjasama mendalam dengan seluruh pihak termasuk travel agents dan media massa penting terus ditingkatkan. "pariwisata itu borderless, sehingga bantuan semua pihak sangat kami butuhkan," tutup sosok yang membidani ODTW, event dan servis tersebut pada Tim Gudegnet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H