Sebanyak 600 siswa-siswi dari SMA 1 SMA 2 dan SMA 3 Yogyakarta melakukan aksi membagi nasi bungkus pada pengguna jalan di Titik Nol KM Malioboro. Aksi yang tercetus dari obrolan ringan ini akhirnya menjadi salah satu bereekspresi tidak dengan konvoi. Demikian informasi tersebut disampikan koordinator acara, Fadzri Syuk Madjie pada rekan-rekan media siang ini.
Kegiatan yang didukung 3 SMA tersebut nyatanya dapat menjadi model ungkapan rasa bahagia bukan dengan kegiatan yang tidak terpelajar. "Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain dengan cara ini, kenapa dengan nasi agar mereka turut senang," tutur pelajar Padmanaba jurusan IPA itu.
Seperti pengamatan Tim Gudegnet, kawasan ini kemudian terlihat padat saat rombongan berkumpul, berorasi dan membagikan bungkusan makanan. "Ini aksi yang cukup positif, bukan dengan melakukan konvoi, melanggar lalu lintas dan pilog-pilog-an," ungkap salah seorang pengendara jalan yang tidak bersedia disebut identitasnya.
Menurut guru Bimbingan & Konseling SMA 3 Yogyakarta, Marcella Rin Hartati, peristiwa seperti ini sebenarnya telah tercetus semenjak 3 tahun silam. Biasanya, Padmanaba melakukan aksi syukur seperti itu secara internal. Karena dirasa positif, anak-anak didiknya kemudian mengajak pelajar SMA 1 Yogyakarta dan SMA 2 Yogyakarta untuk turut gabung didalamnya.
"Saya berharap tidak hanya 3 SMA saja yang terlibat, namun kalau bisa mengajak seluruh SMA lain di kota ini kan jauh lebih baik," tukasnya.
Secara terpisah, Kapolresta Yogyakarta, AKBP R.Slamet Santoso, SH mengungkapkan akan melakukan pengamanan dibeberapa spot di kota dengan menerjunkan 500 personil saat pengumuman kelulusan SMA ini. Kegiatan tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya konvoi. "Kami menghimbau pada para lulusan untuk tidak melakukan konvoi, namun bila sampai terjadi, kami akan mempersiapkan personil untuk proses pengamanannya," ungkap sosok santun tersebut.
Sementara itu, disejumlah titik konvoi kendaraan pelajar berbaju SMA masih saja turun ke jalan. Kawasan Gedong Kuning misalnya, siang sebelum Tim Gudegnet menuju arah Titik Nol KM, puluhan siswa berboncengan melakukan konvoi yang pastinya mengganggu lalu-lintas.
Pengguna maupun orang yang menonton aksi tersebut sepertinya hanya dapat menghela nafas. "Mbok mending bajunya di sumbangkan saja dan tidak perlu konvoi, kalau seperti ini kan menganggu pengguna jalan lain," jelas Parjio, salah seorang tukang parkir yang ada ditempat kejadian saat bertemu dengan Tim Gudegnet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H