Penulis: Raudhyatuzzahra I.W.
Kelas: X 2B
---------------------------
Seseorang pernah memeberitahu sesuatu, jangan penah hancur dan selalu bangkit. Tetapi aku tidak peduli dan ku biarkan, ini sangat membuat ku frustasi memikirkannya membuatku terbunuh, "aku tidak peduli dia sudah pergi dari kehidupan ku" munafik di dalam batinku. "Right now it kills me to think about you, I miss you now and I wish that you were still here". Aku harap kita bisa mengulangnya Kembali tanpa kesalahan, "Marvin! Apa yang kau lakukan? Mau sampai kapan jadi penganggur?." Apakah kalian pernah merasakan malasnya berpisah dengan Kasur?, "Ya Maa, Marvin bangun" dengan Langkah yang berat untuk memulai hari dimulai dengan mandi dan sarapan.
"I wish I didn't love you, it'd be easier"
"I wish you didn't turn around and say that you were done"
"I wish I knew what I know now"
Sedna, aku melihat gadis itu lagi. Apakah aku harus pindah tempat kerja? Bahkan saat pandangan kita bertemu, kita seperti orang asing yang saling tidak mengenak satu sama lain. Sedna, apakah kamu merasakan hal yang sama? Karena kupikir mungkin kita harus mencoba mencari tahu kesalahan kita masing-masing, Jadi bisakah kita mulai dari sekarang? Aku benar-benar tidak ingen membuat mu tersakiti dan pergi. Disisi Sedna pun sama, tidak ingin melepaskan Marvin apapun itu alasannya. Tetapi karena orangtuanya memandang Marvin yang kurang dengan selera mereka, aku marah tetapi tidak bisa. Bisakah kamu mendengar seluruh isi hati ini? Marvin sangat frustasi dengan pikirannya, dia sangat putus asa, Marvin dan Sedna adalah 2 orang yang terjebak oleh keadaaan, pernakah kalian merasakannya? Aku harap tidak.
"I would never let you go"
"Never let you go"
"Should've never let you go...."