Mohon tunggu...
Gubuk Literasi SMAIS
Gubuk Literasi SMAIS Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kumpulan siswa-siswi melek baca-tulis di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Berdiri sejak 1 Agustus 2018 dan telah meretaskan 80 buku solo maupun antologi ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manifestasi Konsep Blue Economy sebagai Pembangunan Maritim Berkelanjutan

6 April 2024   11:52 Diperbarui: 6 April 2024   11:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Blue Economy adalah pendekatan pembangunan berkelanjutan yang dipusatkan pada pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut secara bijaksana. Hal ini menjadi isu penting di Indonesia karena masih banyak masalah terkait dengan kemaritiman. Pengurangan populasi ikan dan terumbu karang yang disebabkan oleh eksploitasi lautan secara berlebihan yang terjadi di perairan Indonesia pada tahun 2023 mencapai 2,5 juta hektar dengan jumlah spesies mencapai 569 spesies. 

Sekitar 33,82% diantaranya mengalami kerusakan atau dalam kondisi kurang baik. Lembaga pemerintah, dan organisasi lingkungan telah melakukan survei dan pemantauan langsung dengan menggunakan teknologi sonar, ROV, dan AUV untuk memeriksa kondisi laut. Karya ini bertujuan untuk: (1) Memanifestasikan konsep Blue Economy sebagai upaya penguatan ekonomi maritim Sendang Biru. (2) Memberikan solusi untuk masalah kemaritiman Sendang Biru. (3) Memaksimalkan potensi keanekaragaman ekosistem laut. 

Metode penulisan karya ilmiah ini berupa studi literatur atau kajian pustaka. Karya ini menawarkan sebuah solusi berupa pemanfaatan sistem sonar dengan menerapkan sistem smart city untuk mendapatkan data kelautan berupa habitat, stok, dan ukuran ikan untuk menunjang ekonomi daerah dan pelestarian ekosistem laut. 

Smart City 4.0 adalah upaya meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keberlanjutan perkotaan era modern. Karya ini menerapkan salah satu sistem Smart City 4.0 untuk diterapkan di daerah pesisir dengan memanfaatkan teknologi sonar guna mendapatkan data area tertentu. Deeper Sonar PRO+ memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi lokasi ikan, kedalaman air, dan suhu air, sementara Sensor BNO055 digunakan untuk memonitor pasang surut air laut dan perubahan iklim. Karya ini diharapkan dapat menunjang sektor maritim di pelabuhan Sendang Biru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun