aku sedang belajar menerima semua takdir yang ada padaku, menerima semua rasa sakit, menerima semua kenyamanan, meski hati tak sepenuhnya mampu menerima, tapi takdir adalah takdir..
menyusun puzzle hidup sendiri, merangkainya menjadi sebuah cerita yang kelak akan mereka kenang adanya aku.
setiap kita dilahirkan dengan kisahnya masing-masing, ada yang menjadi bagian terlama dalam hidup ada yang hanya menjadi pemberi warna dan makna untuk mengerti beberapa hal dalam hidup, dan aku belajar menelaah kamu ada di bagian mana dan mereka ada dibagian mana,,
tapi setelah itu tetap kembali pada takdir yang telah tertulis di lauhul mahfudz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H