Pemilihan Ketua OSIS layaknya PILKADA
Memasuki masa akhir kepengurusan OSIS di Madrasah Tsanawiyah Negeri 33 Jakarta, maka perlu diadakan pemilihan ketua OSIS yang baru. Tahun ini penyelenggaraan pemilihannya mengadopsi hampir mirip dengan pemilihan kepala daerah. Ini dilakukan sebagai pembelajaran miniatur demokrasi di sekolah yang notaben siswa-siswinya belum cukup umur sebagai pemilih dalam pemilu di lingkungan masyarakat Langkah pertama dalam persiapan adalah pembentukan KOMISI PEMILIHAN UMUM ( KPU )Â dalam pemerintahan , namun d MTsN 33 ini kami membentuk KOMISI PEMILIHAN KETUA OSIS (KPKO) dengan logonya pun mirip dengan KPU pusat.
Kemudian langka kedua, KPKO mementuk TIM PANWASLU ( Pengawas
Pemilu), PPS ( Panitia Perhitungan Suara ) dan TIMSUS ( Tim Sukses) .Sekaligus menetapkan calon kandidat Ketua OSIS yang akan ditetapkan sebagai calon yang berkompetisi dalam kampanye.
Memasuki awal kampanye dilakukan pemasang poster dan slogan yang diusungkan masing-masing calon kandidat ketua OSIS MTsN 33 Jakarta, seperti Gerakan Perubahan, Bersama Kita Bisa, Bangun Jiwa Entrepreneurship dan lain sebagainya ditambah lagi biografi masing-masing calon dipublikasikan masing-masing kandidat melalui media mading sekolah ini bertujuan agar warga sekolah lebih mengenal lebih dalam biografi calon kandidat. Minggu pertama putaran kampanye, tim sukses masing-masing kandidat mempromosikan calonnya ke kelas-kelas dengan sedikit yel-yel yang cukup menggelitik dan seru menjadi nilai tambah bagi tim sukses yang kreatif. Kampanye juga dilakukan dengan Orasi Politik yang dilakukan setelah upacara bendera tiap hari senin, ini untuk mengetahui sejauh mana calon kandidat berorasi dan menyampaikan visi dan misi yang ingin dicapai jika mereka terpilih menjadi ketua OSIS layaknya CAGUB dengan janji-janji kampanye.
Yang menarik dari rangkaian pemilihan ketua
osis di MTsN 33
jakarta adalah adanya TIM PANWASLU yang mengawasi dan mengkontrol jalannya pemilu dan kejadian yang menjadi catatan sebagai pembelajaran demokrasi di sekolah ketika kampanye salah satu tim sukses mendapat gangguan dari beberapa siswa yang mencoba mengganggu jalannya kampanye dengan cara provokatif. Ketidaknyamanan itu akhirnya tim sukses salah satu calon kandidat mengadukan ke KPKO sehingga terbitlah surat teguran terhadap siswa yang melakukan tindakan provokatif tersebut. Memasuki tahap pemungutan suara, Panitia Perhitungan Suara ( PPS) dan Tim PANWASLU bekerja sama menyiapkan TPS ( Tempat Pemungutan Suara ). Menariknya TPS yang didesain juga mirip dengan Pemilu di Masyarakat, dimulai dengan pendaftaran, pengambilan kartu, bilik suara , kotak suara dan adanya celup tinta walaupun dengan benda sederhana. Ini menarik dan pengalaman yang sangat berharga dimana hampir semua peserta didik belum cukup umur sebagai pemilih di lingkungan masyarakat.
Bantuan Tim PANWASLU dengan mengawal siswa-siswi untuk menuju ke TPS menjadikan mobilisasi siswa-siswi yang keluar kelas menjadi terkendali dan kegiatan belajar mengajarpun masih dapat berlangsung dengan lancar walau beberapa menit terganggu dengan proses pemilihan ketua osis ini.
Dan Alhamdulillah proses pemungutan selesai dilakukan dan hasil pemungutan suarapun dapat segera dipublikasikan. Ucapan terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu juga menjadi catatan berlangsungnya pemilihan ketua osis baru di MTsN 33 Jkaarta. sumber :
http://osismtsn33.blogspot.comBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya