[caption caption="foto milik pribadi"][/caption]Pada suatu malam seorang teman yang memiliki agen perjalanan “Join Trip” mengirim WA dan mengajak saya ikut dalam perjalanan yang diadakannya ke Sanghyang Heuleut. Saya pernah mendengar tentang tempat itu, namun belum sempat mengunjunginya. Awalnya agak enggan juga ikut karena perjalanan diadakan pada hari Minggu dan pasti sampai Jakarta sudah malam. Tentu akan sangat lelah keesokan harinya saat bekerja di kantor. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya putuskan untuk ikut. Pada hari Minggu pagi di akhir bulan Januari 2016, berangkatlah saya menuju “meeting point” di UKI.
Tidak lama setelah tiba di UKI, kendaraan yang akan membawa rombongan ke Bandung pun tiba. Tanpa menunggu lama, meluncurlah kami menuju Bandung. Perjalanan menuju Bandung lancar karena masih pagi. Kami keluar di Padalarang dan menuju Cipatat ke arah PLTA Saguling. Jalan menuju PLTA Saguling cukup buruk, namun akhirnya kami sampai ke area parkir yang disediakan oleh warga.
Dari area parkir, ditemani oleh pemandu lokal, kami berjalan menuju jalan setapak di tengah perkebunan. Sebelum memasuki jalan setapak, kami disuguhi pemandangan pipa-pipa besar yang panjang dengan kemiringan tertentu. Kami harus menuruni jalan yang curam di tepi pipa-pipa tersebut, bahkan harus menunduk agar bisa menyeberang, sebelum kemudian naik tangga menuju jalan setapak. Ternyata menuruni jalan curam itu memerlukan tenaga ekstra di kaki dan posisi tubuh yang tepat agar tidak terjatuh.
[caption caption="pipa milik PLTA (foto pribadi)"]

Setelah berjalan kurang lebih satu kilometer, kami melihat petunjuk jalan menuju Sanghyang Poek, sebuah gua purba. Kami putuskan untuk mengunjunginya setelah kembali dari Sanghyang Heuleut. Tidak jauh dari situ, kami menemukan sebuah sungai yang airnya cukup deras. Kami harus menyeberangi sungai untuk sampai ke seberang. Jembatan permanen tidak tersedia, jadi kami harus meniti jembatan kecil dengan hati-hati agar tidak terjatuh ke dalam sungai.
[caption caption="foto join trip"]

[caption caption="Menaiki tangga"]

Sungai berhasil kami seberangi, dan perjalanan pun kami teruskan. Sebenarnya medannya tidak berat, tetapi sehari sebelumnya hujan turun di sana, sehingga jalan yang kami lalui cukup licin. Selain itu pengunjung harus melewati batu-batu besar yang berserakan di sepanjang perjalanan.
Setelah melewati batu-batu besar, kami pun turun ke sungai yang airnya cukup coklat saat itu. Di situ terdapat batu-batu besar yang bentuknya sangat indah. Kami pun beristirahat sebentar di sana, kemudian melanjutkan perjalanan menuju jalan setapak lagi yang akan membawa kami ke Sanghyang Heuleut. Kami harus melewati batu-batu besar lagi, dan tak lama kemudian sampailah kami ke Sanghyang Heuleut.
[caption caption="foto pribadi"]

[caption caption="foto pribadi"]
