Mohon tunggu...
G Tersiandini
G Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mantan guru di sekolah internasional

Mantan guru, penikmat kuliner dan senang bepergian.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lupakan Dulu Puthuk Setumbu, Ini Matahari Terbit di Posong, Temanggung

26 Februari 2017   13:30 Diperbarui: 7 Maret 2017   16:00 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gn Merapi, Merbabu, Andong, Ungaran di kejauhan

Liburan tahun baru 2017 yang lalu, saya menyempatkan diri untuk berlibur di Jawa Tengah. Bersama seorang kakak, saya berencana untuk mengunjungi Magelang. Tujuan utama kami awalnya adalah ke Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam. Namun, beberapa hari sebelum berangkat, saat sedang jalan pagi, saya berjumpa dengan seorang teman. Saya utarakan rencana saya, dan dia menyarankan saya untuk pergi ke Posong di Temanggung. Menurutnya, Posong jauh lebih indah dari Punthuk Setumbu. Berbekal informasi tersebut, Posong kemudian masuk dalam daftar tujuan kami.

Kami memulai perjalanan ke Yogyakarta terlebih dahulu dan menginap beberapa hari di sana. Ini karena banyak hotel di kawasan Borobudur sudah penuh karena banyaknya wisatawan yang mengunjungi kawasan tersebut. Oleh karena itu kami harus bersabar terlebih dahulu. Kamar di hotel yang kami pilih baru tersedia pada tanggal 3 Januari. Maka kami putuskan untuk pergi ke Magelang mulai tanggal tersebut.

Setelah tiba di desa Tingal Laras, kami mencari mobil yang dapat kami sewa untuk membawa kami ke Posong. Setelah mendapat mobil, kami putuskan untuk ke Posong pada keesokan harinya. Pengemudi menyarankan agar kami berangkat jam 3 pagi. Wow, pagi sekali! Menurutnya, jalan menuju Posong berkelok-kelok dan dia tidak mau terburu-buru karena matahari mulai terbit pada jam 5:15 pagi, jadi kami bisa melihat proses naiknya matahari. Kami pun menyetujuinya.

Keesokan harinya kami berangkat dari desa Tingal Laras di Borobudur pada jam 3 pagi. Jalan masih sangat sepi dan kantuk pun masih terasa. Kami pun meninggalkan Magelang menuju Temanggung. Jalan mulai menanjak dan beliku-liku. Hari itu tidak hujan jadi kami bisa melihat gunung  Sindoro berdiri kokoh di kiri kami dengan lampu-lampu yang menerangi kakinya. Indah sekali. Saat harus berbelok menuju Posong, kami sempat kebablasan sehingga kami harus kembali lagi. Jalan yang kami lalui hanya cukup satu mobil. Setelah membayar tiket masuk, kami meneruskan perjalanan. Di kiri dan kanan kami terdapat tumbuhan kopi. Gunung Sumbing pun semakin nampak dengan jelas dan dekat dengan kerlip-kerlip lampu di kakinya. Benar-benar memesona. Akhirnya tibalah kami di tempat untuk melihat 'sunrise'. 

Di sana sudah ada beberapa pengunjung yang datang. Kami pun segera mencari 'spot' yang bagus untuk mengabadikan keindahan ini. Di gelap malam tersebut di kejauhan dapat kita lihat gunung Merapi yang hanya nampak puncaknya saja karena tertutup oleh gunung Sumbing, kemudian Merbabu, Andong dan Ungaran. Kamera pun tidak henti-hentinya saya jepretkan untuk mengabadikan keindahan alam ini. Saat saya menengok ke belakang, ternyata gunung Sindoro berdiri dengan kokoh. Gunung itu nampak begitu dekat dan keinginan untuk mendaki gunung tersebut pun mulai menggoda saya. Tentu saja hal tersebut tidak mungkin saya lakukan karena saya memang tidak memiliki persiapan untuk melakukan pendakian pada saat itu.

Menanti 'sunrise' di Posong
Menanti 'sunrise' di Posong
menanti-sunrise-di-posong-58b27205b27e61ae044f7f37.jpg
menanti-sunrise-di-posong-58b27205b27e61ae044f7f37.jpg
Merbabu nampak di Kejauhan
Merbabu nampak di Kejauhan
sunrise-58b2729f107f611b0fae02cc.jpg
sunrise-58b2729f107f611b0fae02cc.jpg
Penunjung pun semakin banyak, karena semakin siang semakin banyak orang yang datang ke tempat ini, baik yang naik motor maupun naik mobil. Saya akhirnya naik ke atas mencari tempat yang lebih tinggi agar pemandangan saya tidak terhalang oleh kepala-kepala pengunjung yang ada di sana dan sibuk 'selfie'. 

Semakin tinggi saya naik, semakin indah pemandangannya dan semakin ingin saya mendaki Sindoro yang berdiri kokoh di depan saya.  Kesal juga rasanya karena hal tersebut tidak bisa saya lakukan. Akhirnya saya hanya bisa mengagumi gunung tersebut dan mengabadikan pemandangan dari punggung Sindoro tersebut. Mungkin lain kali, saya harus ke sana dan khusus mendaki Sindoro dan mungkin Sumbing juga.

sumbing-58b272cc147b613910260672.jpg
sumbing-58b272cc147b613910260672.jpg
Sumbing
Sumbing
Memandang Sumbing dari punggung Sindoro
Memandang Sumbing dari punggung Sindoro
dari-punggung-sindoro-58b27371107f61770fae02cb.jpg
dari-punggung-sindoro-58b27371107f61770fae02cb.jpg
Memandang Merbabu di kejauhan
Memandang Merbabu di kejauhan
Sindoro di depan mata ...
Sindoro di depan mata ...
Tempat ini memang indah. Jika Anda penikmat alam dan akan berkunjung ke Temanggung, jangan lupa untuk mampir ke tempat ini untuk menikmati keindahan alamnya. Tidak perlu saat 'sunrise' karena tanpa 'sunrise' pun tempat ini sudah indah.  Indonesia memang istimewa, banyak sekali keindahan yang ditawarkan oleh negeri ini. Tugas kita tentu saja merawatnya agar tidak rusak.

gmt26022017

koleksi foto: milik pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun