Pernahkah kalian mendengar tentang Curug Putri yang berada di kabupaten Pandegelang, Banten? Terus terang saya baru mendengar tentang curug ini dari seorang teman yang mengajak saya untuk mengunjungi curug ini.Â
Saya pun penasaran dan ketika melihat foto-foto di internet ternyata kelihatannya memang indah. Namun untuk membuktikan apakah keadaan sebenarnya memang indah atau foto-foto tersebut adalah hasil photoshop atau kemahiran pemotretnya, kami memutuskan untuk berkunjung ke tempat ini.
Kami sepakat untuk mengunjungi curug ini saat ada liburan pada tanggal 29 Mei kemarin. Kami pun sepakat bertemu di UKI dan kami mulai meninggalkan Jakarta pada pukul 7 pagi.
Jalan menuju Banten cukup sepi karena hari masih relatif pagi, hari itu adalah hari libur dan juga masih bulan puasa. Kami tiba di kabupaten Pandeglang sekitar jam 9:30. Kami pun mencari dimana letak Tahura Banten. Belokan menuju Tahura sempat terlewat, tapi belum jauh sehingga kami tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk kembali ke belokan tersebut.
Setelah kami memasuki kawasan Tahura, kami melihat rumah-rumah penduduk di kiri jalan. Di hadapan kami terletak pos penjagaan di gerbang masuk, namun kosong tidak ada penjaganya.Â
Mobil kami pun terus melaju di kawasan hutan itu, sampai kami sampai di ujung jalan dimana terletak beberapa bangunan. Kami sempat bingung mencari jalan menuju curug Putri karena saat itu tidak ada seorang pun yang nampak dan dapat kami tanyai.Â
Namun tak lama kemudian sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh seorang lelaki datang mendekati kami. Lelaki tersebut menanyakan tujuan kami. Kami pun menerangkan bahwa kami ingin mengunjungi curug Putri. Dia pun mengatakan bahwa kami harus ditemani oleh seorang pemandu dan dia bisa menjadi pemandu kami.
Kami pun setuju. Setelah berganti pakaian yang cocok untuk menyusuri sungai, kami pun segera menuju jalan masuk ke arah curug Putri. Rupanya jarak jalan masuk menuju curug Putri dengan tempat kami memarkir mobil cukup jauh. Namun karena kami masih bersemangat, jarak yang jauh itu tidak terasa.
Setelah berfoto-foto di depan gerbang masuk, kami pun mulai perjalanan kami. Pemandu kami yang bernama Pak Suwarna mengatakan bahwa kami akan tiba di curug Putri jam 12 siang. Wow, berarti kami akan menempuh perjalanan selama satu setengah jam.Â
Jarak dari gerbang menuju curuk Putri sekitar 4 km. Wah lama juga perjalanannya, tapi kami optimis bisa mencapainya dengan mudah. Sebenarnya kami bisa naik ojek sampai akhir jalan besar, tapi kami memutuskan berjalan saja.Â
Awalnya jalan yang kami lalui lumayan bagus, tapi lama kelamaan jalan mulai rusak dan batu-batu yang kami tapaki cukup runcing. Beberapa teman hanya memakai sendal jepit karena kami tidak menyangka bahwa kami akan melewati jalan dengan kondisi seperti ini. Kami menyesal mengapa kami tidak mengenakan sepatu gunung. Seorang teman dan saya kebetulan memakai sepatu untuk olahraga air jadi kami tidak masalah dengan medan seperti ini. Namun kasihan juga teman-teman yang lain.Akhirnya kami tiba di 'jalan besar' terakhir. Kami harus berjalan sekitar 30 menit lagi menuju curug Putri. Jalanan yang kami lalui sempit dan di kiri kami terdapat jurang dalam. Kami harus melewati berbatuan licin juga. Tak lama kemudian kami bisa mendengar deru air semakin dekat.