Mohon tunggu...
G Tersiandini
G Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mantan guru di sekolah internasional

Mantan guru, penikmat kuliner dan senang bepergian.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melancong ke Ho Chi Minh City

11 Januari 2015   23:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_390097" align="aligncenter" width="300" caption="Kuil Buddha"]

142096743537786939
142096743537786939
[/caption]

Ketika keluar dari kuil Buddha, waktu yang kami habiskan sudah hampir satu jam. Kami pun segera minta diantarkan kembali ke Basillika. Namun, tukang cyclo tersebut justru membawa kami melewati pasar dan menawarkan apakah kami mau membeli kopi. Kebetulan seorang teman kakak penulis memesan kopi dari Vietnam. Dia pun mau ketika ditawari untuk membeli kopi. Setelah membeli kopi kami memaksa untuk diantarkan kembali ke Basillika. Wah, tukang cyclo ini mengendarai cyclo-nya dengan cepat dan kami sempat ketakutan saat dia berbelok dan di depan kami ada kendaraan lain. Alamak!

Akhirnya sampailah kami di seberang Independence Palace dan kami diturunkan di situ. Saat akan membayar, mereka minta kami membayar 600.000 dong karena ternyata 150.000 dong itu untuk satu cyclo. Setelah berargumentasi, penulis memberikan dia uang 400.000 dong dan pergi meninggalkannya. Sialan, kami ternyata menjadi korban penipuan juga. Karena kesal dan dong kami semakin menipis, kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan tidak jadi mengunjungi Independence Palace. Setelah membersihkan diri dan beristirahat sejenak, kami kemudian pergi lagi untuk makan malam. Namun, sebelum makan malam, kami penasaran ingin melihat Ben Tanh Market karena begitu terkenalnya. Jalanan menuju ke sana cukup padat dan ramai oleh manusia, sulit untuk menyeberang jalan. Akhirnya kami sampai di pasar itu. Ah, tidak menarik sama sekali bagi penulis. Tidak ada yang istimewa.

Dari Ben Thanh kami berjalan memutar untuk mencari makanan. Akhirnya kami pergi ke restoran lokal dan memesan beberapa makanan khas termasuk lumpia basah dan goreng. Enak makanan yang ada di restoran itu.

Setelah makan kami pun berjalan kembali ke hotel. Sebelum sampai ke hotel kami berhenti di sebuah toko cendera mata dan membeli beberapa kaus Vietnam serta cendera mata lainnya. Pejualnya sangat lucu dan ramah. Kami pun sempat bercakap-cakap dengan ibu penjual tersebut dan tertawa-tawa saat menawar. Mungkin karena kami banyak bercanda saat menawar, akhirnya kami mendapatkan harga yang cukup murah darinya.

Mengingat hari sudah malam dan kami harus bangun pagi keesokan harinya karena akan ikut wisata ke Delta Mekong, kami segera kembali ke hotel untuk beristirahat. Hari itu walaupun sempat tertipu, namun kami sangat menikmati pengalaman yang kami dapatkan dan malah menertawakan kebodohan kami.

gmt11012015

sumber foto: milik pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun