Kemana setelah lulus SMA? UI, ITB, UGM. Benar, perguruan tinggi negeri papan atas masih menjadi idaman banyak pelajar SMA. Biaya kuliah yang murah, dosen bermutu, mudah mendapat pekerjaan, dan bergengsi menjadi alasan yang kerap dilontarkan.Â
Masalahnya, kursi yang tersedia sangat terbatas. Di ITB rata-rata calon mahasiswa yang diterima hanya 2-5% dari pendaftar. Artinya cuma 2-5 orang yang lolos dari 100 orang yang mengikuti tes masuk. Mereka yang lolos seperti masuk dalam lubang jarum. Di perguruan tinggi negeri lain persaingannya tak jauh berbeda, meski barangkali tidak seketat ITB. Tingginya persaingan tersebut jangan membuat Anda kecil hati. Justru jadikan sebagai sebuah tantangan yang harus ditaklukkan.Â
Tulisan ini membeberkan kisah nyata, siswa yang masuk FTSL ITB dengan jalur SBMPTN tahun ajaran 2016/2017. Berikut kiat-kiatnya:
1. Kenali secara mendalam minat dan bakat. Minat dan bakat menjadi panduan awal, kemana siswa akan memilih jurusan. Diantara puluhan fakultas dan jurusan di PT pasti ada yang sesuai dengan bakat dan minat kita. Baik itu jurusan saintek maupun jurusan sosial. Bakat akan membuat kita berminat mendalami ilmu dan tidak bosan di tengah jalan. Cara ini untuk menghindari salah jurusan di kemudian hari  lantaran dipaksa oleh orang tua.
2. Disarankan tidak berpindah jurusan. Maksudnya, jika semasa SMA Anda berada di jurusan IPA, sebaikknya pilihan fakultas juga pada kelompok IPA. Begitu sebaliknya. Sebagai contoh pilihlah fakultas Kedokteran, fakultas Teknik, Pertanian, Teknologi Pertanian jika Anda adalah siswa IPA. Pun untuk siswa Alasannya, kita tidak cukup siap untuk menaklukkan tes yang berbeda dari yang selama ini kita pelajari. Oleh karena itu, sejak penjurusan SMA, Anda harus sudah punya bayangan fakultas apa yang pengin dimasuki.Â
3. Tes-tes masuk PT negeri, sejak awal sudah di desain untuk seleksi. Jadi tingkat kesulitannya memang sangat tinggi. Oleh karena itu, katakanlah dari 100 soal, jika Anda sanggup mengerjakan 50-60 soal dengan benar, Anda sudah sangat hebat. Lantaran itu dibutuhkan dasar yang kuat untuk setiap pelajaran sejak kelas X. Dasar ini akan memudahkan Anda memahami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Kalau Anda baru belajar serius semasa kelas XII, bisa jadi terlambat. So, serius sejak awal, terutama untuk pelajaran yang akan di-tes-kan.Â
4. Jika Anda memutuskan untuk ikut bimbingan tes, pilih yang kredibel. Dalam arti, cukup  banyak siswa dari bimbingan belajar ini masuk ke PTN. Anda bisa tanyakan rekam jejaknya. Pilih jangka waktu bimbingan setahun, lantaran luasnya materi dan tingkat kesulitan yang tinggi.
Bimbingan ini umumnya menerapkan cara pengajaran yang ketat dan disiplin. Ada tes sebelum masuk untuk mengelompokkan siswa dalam tingkat penguasaan materi yang sama. Untuk memudahkan pengajar memberikan materi. Bimbingan ini juga kerap mengadakan tryout yang teratur dengan tingkat kesulitan tinggi yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan tes yang sebenarnya. Bahkan jenis soal disesuaikan dengan PT yang akan dituju. Misalnya ada tryout SIMAK UI, UTUL UGM, dsb. Dengan materi tryout yang sulit, siswa akan terbiasa menghadapi tingkat kesulitan. Ibarat kata, jika iAnda ingin berlaga di Liga Champion, uji coba harus dilakukan melawan grup-grup terbaik di Eropa. Dan jangan lakukan uji coba hanya di lingkup Asia apalagi Asia Tenggara. Klub sepakbola Anda bisa jadi menang, tapi itu tak berarti apa-apa.Â
Kemajuan siswa dipantau ketat lewat skor. Skor yang dicapai mengindikasikan apakah sudah bisa melewati passing grade pada fakultas atau jurusan yang dituju. Dengan demikian siswa dan orangtua bisa memantau untuk kemudian penentuakan pilihan berdasarkan skor yang selama ini dicapai. Sebagai gambaran, passing grade Fak Kedokteran UI di atas 55. Di ITB STIE punya passing grade di atas 60.Â
5. Siapkan mental saat menghadapi tes. Jumlah peserta yang sangat banyak dengan peluang yang sangat kecil, bisa merontokkan mental. Percayalah pada diri sendiri. Kesempatan  Anda sama dengan orang lain.Â
6. Jangan terpaku pada satu soal. Jika Anda merasa tidak bisa mengerjakan, beralihlah ke soal yang lain yang menurut Anda lebih mudah agar tidak kehilangan waktu. Ingat, Anda dinilai atas dasar soal yang bisa Anda kerjakan. Jadi bergegaslah. Fokuslah pada mata pelajaran yang paling Anda kuasai. Carilah nilai dari sini.Â