Mohon tunggu...
gustav susanto
gustav susanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya memiliki minat tinggi dalam hal militer dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polemik Laut China Selatan dan Ancaman Bagi Indonesia dari Segi Pertahanan dan Ekonomi

30 Mei 2024   17:51 Diperbarui: 30 Mei 2024   18:10 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4 Gambar pulau Fiery dan Hughessumber : CSIS AMTI, 2017 China Tracker | Asia Maritime Transparency Initiative (csis.org) 

Meskipun RRC dalam menerapkan konfrontasinya di LCS tidak melalui invasi seperti yang terjadi pada tahun 1974 di Kepulauan Paracel dan 1988 Johnson Reef namun taktik RRC masih tetap agresif dalam melakukan konfrontasi tersebut. Strategi yang digunakan oleh RRC adalah menggunakan strategi kol atau cabbage strategy. 

Strategi ini melibatkan berbagai unsur dari kekuatan RRC. Diantara lain adalah angkatan laut RRC, nelayan RRC, dan milisi RRC, dari ketiga elemen ini angkatan laut cina bersama elemen pendukungnya akan melakukan blokade terhadap pulau yang ditarget oleh RRC dan tidak membiarkan apapun untuk masuk atau keluar dari pulau tersebut (Institute for maritime and ocean affairs, 2019).

Salah satu penerapan strategi kol dapat dilihat pada konfrontasi antara RRC dan Filipina di Gosong Scarborough. Di tempat ini RRC melakukan blokade  terhadap Gosong tersebut dengan angkatan laut RRC dan nelayan menghentikan berbagai bantuan dari Filipina terhadap Gosong tersebut sekaligus memasang buoy sebagai salah satu bagian blokade RRC terhadap Gosong tersebut, sebelum akhirnya blokade buoy tersebut dipotong oleh marinir Filipina dan ketegangan antara RRC dan Filipina masih berlanjut (Petty, 2023).

 Adanya blokade tersebut memiliki tujuan untuk mengambil wilayah yang dikontestasikan secara perlahan dengan angkatan lautnya serta membangun berbagai pulau buatan sebelum akhirnya secara final akan menduduki area yang diperebutkan (Iaspoint, 2023). Berkaca dari hal tersebut maka berbagai intrusi yang dilakukan oleh angkatan laut RRC terhadap kedaulatan perairan di Indonesia terutama di Kepulauan Natuna merupakan salah satu penerapan strategi kol oleh RRC terhadap Indonesia. 

Dan hanya akan menunggu waktu sebelum blokade yang diterapkan di Kepulauan Natuna akan menjadi lebih sering dalam hal frekuensi dan hal tersebut dapat terjadi ketika RRC telah mengkonsolidasi klaimnya di perairan Filipina dan Vietnam. Berkaca dari kasus yang terjadi di Ukraina dan Rusia konfrontasi seperti ini bisa menjadi lebih meluas dan membuat konflik dalam skala lebih besar dan bahkan dapat berupa invasi seperti pada Kepulauan Paracel dan Johnson Reef.

  • Ancaman RRC terhadap Indonesia

Ancaman RRC terhadap kedaulatan Indonesia dapat diidentifikasi menjadi dua jenis ancaman, yaitu pertama adalah ancaman secara ekonomi dan kedua adalah ancaman secara keamanan. Apabila dilihat dari segi ekonomi, Indonesia telah kehilangan mencapai 26 juta ton ikan atau senilai 23 milliar dollar AS. 

Hal tersebut terjadi diakibatkan adanya aktivitas illegal fishing yang terjadi, angka tersebut merupakan angka yang tinggi mengingat jumlah produksi ikan di Indonesia hanya 24 juta ton ikan (Kumparanbisnis, 2023). Aktivitas illegal fishing ini tidak dilakukan oleh nelayan RRC saja namun juga negara lain seperti Vietnam dan lain sebagainya yang memancing di Indonesia dikarenakan aktivitas patroli RRC di LCS yang mengakibatkan lebih banyak nelayan pergi ke negara lain.

Selanjutnya dari segi pertahanan, sering kali kapal laut patroli RRC menembus perbatasan laut Indonesia untuk menggangu aktivitas nelayan Indonesia di Natuna (Sahputra & Wibowo, 2022). Hal ini serupa dengan apa yang terjadi di Filipina dengan kapal patroli RRC akan menggangu nelayan Filipina di LCS serta mendatangkan berbagai nelayan RRC untuk melakukan aktivitas ilegal di wilayah tersebut. 

Tidak hanya dalam hal penembusan perbatasan saja namun apabila dilihat secara peta keberadaan wilayah Natuna sangat dekat dengan pangkalan militer RRC di LCS yang mengakibatkan Natuna berada di bawah jangkauan berbagai instrumen peperangan RRC seperti jet tempur, misil, dan lain sebagainya sehingga apabila terjadi invasi seperti pada kejadian di Kepulauan Paracel dan Johnson Reef , Indonesia akan memiliki waktu yang cukup susah untuk melindungi kepulauan Natuna. Sehingga diperlukan solusi yang komprehensif untuk menetralisir hal tersebut.

Rekomendasi Kebijakan di Kepulauan Natuna

Bagi penulis strategi Indonesia di Kepulauan Natuna harus bersifat mutlak, dalam arti lain perlindungan terhadap Natuna harus diprioritaskan, hal ini dapat diraih dengan memperkuat pertahanan maritim dengan mengerahkan lebih banyak kapal patroli untuk melindungi adanya penyusupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun