Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merawat Paman

24 April 2024   05:55 Diperbarui: 24 April 2024   05:58 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merawat Paman (sumber gambar: Dokumen Pribadi)

 

Memasuki Tahun 2000, Paman Si Hong  betul-betul memasuki dunia gelap gulita, tak satu titik terang pun  dapat dilihat. Sejak itulah Paman kehilangan kedua penglihatannya. Walaupun pada tahun 1999 sudah berobat ke dokter mata di sebuah Rumah Sakit di Bekasi, sang dokter mengatakan penyakit mata yang diderita Paman adalah Glukoma.

Paman menanyakan pada Pak Dokter, "Apakah kalau dioperasi mata ini, matanya akan bisa melihat kembali?". Sang Dokter mata hanya menggelengkan kepala kepada Paman. Paman pun mengerti bahwa penyakit matanya tidak dapat disembuhkan atau tidak dapat melihat kembali.

Setahun kemudian Paman sudah betul-betul tidak dapat melihat total, tapi hal ini tidak membuat Paman menderita dengan keterbatasannya. Paman dengan tidak bisa melihat, dia mulai belajar lebih mandiri, walaupun masih perlu dipandu untuk melakukan sesuatu. 

Misalnya, memasak air panas untuk  termos. Untuk mengetahui air sudah mendidih apa belum, dengan mendengar bunyi airnya (bergolak-golak), artinya air sudah matang, kemudian air dituang dengan pakai corong ke termos. Karena ketidak hati-hatian termos pun pecah berkali-kali.

Source: Dok. Pribadi (Paman)
Source: Dok. Pribadi (Paman)

Hari demi hari, waktu demi waktu pun berlalu. Lama-kelamaan pendengaran Paman melemah alias mendekati budek. Paman dengan mata tidak melihat dan kuping tidak lagi mendengar, untuk masak air sudah tidak dilakukan lagi. Air panas disediakan di termos kecil. Air panas ini digunakan untuk ngopi pada waktu subuh.

Untuk mengetahui waktu, Paman selalu mendengarkan radio dengan volume suara paling pol, jadi suara radio terdengar sampai seisi rumah dan ramai sampai ke tetangga.

Radio Elshinta Siaran Batik (Bincang Indonesia Tiongkok) jam 05.00 dan jam 20.00 WIB ini menjadi siaran yang paling Paman  sukai. Pokoknya, Radio Elshinta tidak ada duanya. Dari mendengar Radio ini Paman selalu update mengenai Berita Nasional bahkan Internasional.

Pada pagi hari, Paman selalu sarapan mie instant Indomie soto mie pakai sawi dan telur, serta tak ketinggalan saus tomat.  Ini makanan favorit Paman. Waktu sarapan ini antara jam 08.00 - 09.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun