Di tempat sunyi,
di keheningan nan sepi,
riak dunia dalam ramai,
tak akan terdengar lagi.
Hilang dalam perhatian,
kesadaran yang dipegang nyata,
kewaspadaan tanpa kata,
ketenangan dalam kesadaran.
Di pohon yang tinggi,
suara burung terdengar sesekali,
terselip di antara riak aliran sungai,
perlahan mengalir teduh nan damai.
Di sini setiap saat adalah kini,
pintu menuju konsentrasi,
yang semakin dalam dan teguh,
kokoh tiada goyah.
Tiada tercemar masa lalu,
apalagi terseret masa depan nanti,
semuanya mengandalkan diri,
tiada seorang dapat membantu.
Dengarkan saja suara halus mengalun,
dari jauhnya kedalaman lubuk hatimu,
di mana hanya kau sendiri yang tahu,
yang harus kau pahami dengan perhatian.
Biarkan saja di luar sana terus berputar,
karena memang beginilah adanya,
tak berkekalan hingga akhir,
lepaskan saja semuanya.
Pengendalianlah akarnya,
tuk membersihkan semua kekotoran,
membebaskan semua keinginan,
menemukan makna hidup bahagia.
**
Mojokerto, 03 April 2024
Penulis: Lily Setiawati Utomo, Kompasianer Mettasik