Suhu udara menurun hingga minus lima derajat Celsius menambah dinginnya malam ini. Dengan jaket tua yang kubawa ke kota pelajar yang sangat jauh dari kota kelahiranku, dan yang telah setia menemaniku dari hari ke hari, tidak mampu mengusir rasa dingin yang menyelimutiku malam ini. Brr....
Keluar dari kampus, kutelusuri jalan pulang ke gudang kesayanganku. Angin dingin menerpa wajahku. Gigiku pun bergemeletuk karena kedinginan yang mencekam di awal Desember.
Terbayang kembali tahun-tahun penuh perjuangan yang kulalui sejak tamat SMA hingga meraih gelar S1 di Universitas Negeri di kota kelahiranku dan terus berusaha mencari dana dengan bekerja keras, banting tulang dari pagi hingga malam, untuk meraih gelar Master di negeri orang nun jauh di sana.
Akhirnya terwujud juga keinginanku.
Berangkatlah aku yang tidak pernah meninggalkan kota kelahiranku sejak lahir, ke tempat yang sangat jauh, yang membutuhkan lebih dari 10 jam untuk tiba di sana.
Dag-dig-dug juga rasa hatiku, namun kuberanikan diri karena ini merupakan impian terbesarku.
Kejutan besar menantiku begitu aku menjejakkan kakiku di negeri orang. Apakah itu?
Koperku ternyata tidak mengikuti langkahku ke tempat impianku, tetapi nyasar ke negeri lain, hahaha.
Untung temanku datang menjemputku di bandara dan mengizinkanku untuk tinggal di tempat kosnya untuk sementara waktu. Pakaianku cuma satu-satunya yang menempel di badanku, termasuk jaket tua Ayahku yang kupakai dari rumah.
Koper kesayanganku baru tiba seminggu kemudian. Tak terbayangkan akan terjadi hal seperti ini dalam hidupku. Namun hal ini tidak menyurutkan langkahku untuk meraih cita-citaku.