Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ketika Ku Bernamaskara

7 Januari 2024   05:55 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:07 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IKetika Ku Bernamaskara (gambar: fitpage.in, diolah pribadi)

Bertuturlah Dhamma,
mengurai kebenaran nyata,
seindah goresan pembabaran sutta,
lantunan senandung puja dalam paritta.

Aspirasi menyentuh hati,
di mana butuh kebajikan pendukung,
tempat bersandar pengertian benar ini,
niat laku bijak berpegang.

Melalui praktik dana,
bisikan sila dalam jiwa,
samadhi yang dilakukan,
semangat dalam kesabaran.

Bersama perhatiaan tiada kelengahan,
tumbuhlah keyakinan mengikat rasa,
namun segalanya tak bisa terpaksa,
proses harus dijalankan.

Ketika renungan mengingatkan,
kesadaran dalam nadi setiap saat,
di setiap nafas-nafas yang berdenyut,
pandangan benar tergambarkan.

Suka cita terangkai,
dalam namaskara yang kulakukan,
damai menyinari dan kumengerti,
terima kasih ku atas segala perbuatan.

**

Mojokerto, 7 Januari 2024
Penulis: Lily Setiawati Utomo

Penulis Puisi Dhamma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun