Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dhamma Sang Buddha, Bala Kekuatanku di Jurang Derita

12 Agustus 2023   05:55 Diperbarui: 12 Agustus 2023   06:06 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala kabut gelap menyelimuti hidupku
Aku menggigil dalam ketakutan
Menangis dalam keterpurukan
Melihat dunia ini dengan pandangan hampa

Kurasakan alam seakan mengutuk diriku
Sang Pencipta bersikap tidak adil padaku
Mengapa harus mengirimkan derita ini
Di tengah hidupku yang indah dan berwarna

Kurasakan semuanya laksana mimpi buruk
Yang akan berlalu begitu aku terbangun
Namun semuanya adalah kenyataan
Paket derita telah dikirimkan padaku

Tubuhku terasa lunglai tak bertulang
Saat terjatuh di jurang derita
Denyut  jantungku laksana berhenti
Pandanganku terasa berkunang-kunang

Di tengah keterpurukan dan kesedihanku
Ditinggalkan sang suami tercinta
Kekuatan dari dalam batin menopangku
Terdengar Bait Paritta Suci  Dhamma Sang Buddha Maha Agung

Aku wajar mengalami kematian
Aku takkan mampu menghindari kematian
Segala milikku yang kucintai dan kusenangi wajar berubah
Wajar terpisah dariku

Perlahan daku bangkit mendaki jurang derita
Walaupun terasa amat berat dan sedih
Daku berjuang mengumpulkan sisa kekuatan yang ada
Agar tetap tegak di tengah gelombang kehidupan ini

Daku bertekad membabarkan Dhamma Sang Buddha
Yang telah memberiku kekuatan di jurang derita
Akan kugunakan sisa umurku melukis kehidupan bermakna
Semoga suamiku tercinta Johny Soetarjie bahagia di alam sana

Sadhu...Sadhu...Sadhu...

**

Kendari, 12 Agustus 2023
Penulis: Henny Tunggeleng, S.Si., Kompasianer Mettasik

Aku Membabarkan Dhamma Lewat Goresan Penaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun