Saat berhenti di batas ini,
antara cinta dan benci di kehidupan ini,
sadarilah kini, bahwa memang jiwa kita,
masih bimbang, ragu dan goyah,
terseret arus-arus perasaan dan persepsi,
yang tumpang tindih mewarnai,
hingga terbersit kesadaran dipikiran,
untuk kembali kepada sunyi,
ikhlas melepas semua pada kebenaran,
karena kau telah sadar dan tahu,
mana yang terbaik untukmu,
apa yang harus kau lakukan dan terima,
kini tenang dan tegarlah diri,
walau masih ada derita dan perih,
tetap berjalanlah lagi dalam kebaikan,
sejauh mungkin kakimu melangkah,
meski tak bertemu seseorang dan harus sendiri,
dan kepada hatimu katakanlah,
jangan jatuh lagi ke hal yang salah,
tetaplah perhatian dan waspada,
penuh konsentrasi tanpa lengah.
**
Mojokerto, 20 Juni 2023
Penulis: Lily Setiawati Utomo, Kompasianer Mettasik
Penulis Puisi Dhamma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H