Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Meredakan Kemarahan

14 Mei 2023   07:02 Diperbarui: 14 Mei 2023   07:06 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Meredakan Kemarahan (gambar: rnz.co.nz, diolah pribadi)

Tidak dapat menerima kenyataan, merasa tidak puas, tersinggung
Sakitnya disini, kebencian merasuk dihari, kemarahan bergolak

Jangan biarkan kemarahan membara tidak terkendali, berusaha mengendalikan diri melepas, tidak memaksakan kehendak.

Kemarahan tidak menyelesaikan masalah, menimbulkan masalah baru

Meredakan kemarahan, dengan diam, menerima kenyataan walau terasa sulit dan pahit

Mengalah bukan berarti bersalah

Mengamati pikiran yang sedang gundah gulana, dengan kesadaran menemukan titik ketenangan

Kemarahan mereda, derita akan berkurangl perasaan tenang dan bahagia perlahan akan mendekat

Semoga semua makhluk hidup berbahagia

**

Tegal, 14 Mei 2023
Penulis: Suriya Dhammo Lie, Kompasianer Mettasik

Dharmaduta | Aktivis Buddhis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun