Mungkin banyak dari kita yang sering baperan, atau kalo ada orang ngomong sedikit sering banget tersinggung. Mungkin ada dari kita yang berasa "tua" Jadi kalo ada yang ngomong kenceng dikit atau nadanya menurut kita gak banget nih, kita pasti bilang orang itu kurang ajar sama kita atau gak tau diri, dan sebagainya.
Memang apakah benar orang tersebut kurang ajar? Belum tentu ya temen-temen. Mungkin kitanya aja yang jadi orang baperan atau kalau bahasa halusnya mudah terbawa perasaan.
Sikap kita yang kayak gitu gak enakin diri kita sendiri loh temen-temen. Kita yang sering sakit hati, kita yang sering sedih, dan sebagainya.
Kita harus introspeksi diri kita masing-masing apakah kita yang baperan atau orang lain yang salah. Jangan selalu kita menyalahkan orang lain untuk terlihat diri kita yang paling benar. Kita harus sadar bahwa kita sama-sama manusia yang berdosa dan penuh kesalahan.
Kadang kita yang salah juga kalo kita selalu menjadi orang yang baperan. Menjadi orang baper terkadang membuat orang lain menjadi tidak mau berteman dengan kita dan malah kita dijauhin sama orang.
Demikian juga buat kita yang merasa kalo kita udah "tua", tidak perlulah kita terlalu merasa kalo kita harus dihargai sama orang yang lebih muda sama kita. Inget temen-temen kita tuh sama-sama manusia yang memiliki derajat yang sama di hadapan Tuhan.
Gak perlu kita merasa diri paling benar dan paling harus di respect, gak selalu yang muda itu yang salah. Saat ini sudah ada yang namanya "perubahan zaman" Gak bisa kita pake cara didik kita yang dulu yang dilakukan orangtua kita terhadap anak anak kita.
Zaman yang baru ini haruslah kita yang berasa "tua", yang menyesuaikan, dan beradaptasi. Karena era terus berubah dan manusia terus berubah.
Kalo kita gak mau belajar dan maunya terus ikutin ego kita sendiri aja ya bakalan susah kita buat beradaptasi sama anak yang lebih muda dari kita. Jadi orang baperan tentunya akan susah untuk beradaptasi sama orang lain karena mereka yang baperan selalu membawa egonya sendiri saat berbicara atau bersosialisasi dengan orang lain.
Jangan kita selalu menganggap diri paling benar saat kita berbicara dengan orang lain. Ingat juga temen-temen bukan kita doang yang punya perasaan, orang lain juga punya perasaan, orang lain juga bisa sakit hati.