Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kemiripan Paham Stoikisme dan Filsafat Buddhisme

20 April 2023   05:55 Diperbarui: 20 April 2023   05:55 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemiripan Paham Stoikisme dan Filsafat Buddhisme. (gambar: thestoicsage.com, diolah pribadi)

Halo semua, apa kabar teman-teman pembaca? Semoga selalu dalam lindungan Triratna dimanapun Anda berada ya. Dan, berhubung masih dalam suasana bulan Ramadhan, saya pribadi mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi teman-teman yang merayakannya. Semoga kebahagiaan dapat diraih pada hari kemenangan nanti.

Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang Stoicism atau Stoikisme. Mungkin saja istilah ini masih jarang terdengar, tetapi sebenarnya secara tidak sadar, dalam kehidupan sehari-hari kita sudah cukup akrab dengan teori ini.

Ada istilah pribahasa tak kenal maka tak sayang, untuk itu marilah kita berkenalan dengan teori Stoikisme ini.

Dimulai dengan sebuah pertanyaan. Pernah tidak ya, kita berhadapan dengan situasi di mana harapan tidak sesuai dengan kenyataan? Atau, malah ekspetasi yang berbanding terbalik dengan realita. Yang kemudian membuat diri serasa tidak berharga, menimbulkan perasaan cemas, memunculkan stres, serta memicu emosi yang dapat menghancurkan kebahagiaan seketika.

Tentunya kita pernah merasakan hal tersebut, ya. Bahkan mungkin sangat sering. Kabar baiknya, pemahaman Stoikisme ini akan membantu kita dalam menjalani tantangan kehidupan kita sehari-hari.

Stoikisme adalah sebuah paham filsafat yang muncul pada abad ke-3 SM di Athena, Yunani. Paham ini menekankan pada pengendalian diri, tentang kebahagiaan, dan etika. Filosofi ini sangat populer pada zaman Romawi dan dipraktikkan oleh banyak orang pada saat itu.

Lucius Annaeus Seneca atau yang dikenal dengan Seneca merupakan salah seorang filsuf Stoik yang cukup legendaris. Selama hidupnya, Seneca meninggalkan karya-karya yang cukup mahsyur. Karya serta pemikirannya menjadi inspirasi bagi tokoh pemikir lainnya seperti Marcus Aurelius dan William Shakespeare.

Paham Stoikisme mengajarkan bahwa manusia harus menerima kenyataan dengan tenang, mengendalikan emosinya, dan hidup dengan moralitas yang tinggi. Nah, saya sendiri menganggap jika ada beberapa kemiripan antara paham Stoikisme dan ajaran dhamma. Meskipun, tidak sepenuhnya sama.

Filosofi Stoikisme mengajarkan bahwa kita harus memusatkan perhatian pada apa yang dapat dikendalikan dan menerima apa yang tidak dapat kita kendalikan. Senada dengan itu, dalam agama Buddha, ada kutipan sutta yang berbunyi sebagai berikut,

"Tidak berbuat perbuatan salah walaupun kecil, yang dapat dicela oleh para bijaksana, senantiasa bersiaga dalam ujaran cinta kasih, semoga semua mahkluk berbahagia dan tentram, semoga semua mahkluk terkondisi kebahagiaan di manapun mereka berada."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun