Duduk diam memiliki makna dan arti,
menyadari hakekat waktu kekinian,
inilah sesungguhnya praktik berhenti,
agar bisa mengenali dan bersentuhan.
Langsung dengan diri sendiri,
yang menenangkan dan melahirkan,
kejernihan dan kebeningan konsentrasi,
dalam terangnya pandangan.
Di setiap saat dan waktu berkesadaran,
menatap mendalam fenomena sifat sejati,
hingga membangkitkan energi kewawasan,
yang menyentuh keajaiban kehidupan ini.
Hingga tenanglah tubuh dan pikiran,
seimbang tak tergoyahkan oleh kondisi apapun,
yang menumbuhkan energi pengertian,
yang membebaskan diri dari kegelapan batin.
**
Mojokerto, 06 April 2023
Penulis: Lily Setiawati Utomo, Kompasianer Mettasik
Penulis Puisi Dhamma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H