His/her name also samsara...., kata bule jadi-jadian dengan bahasa jadi-jadian.
Ketika di tengah hutan ada sebatang pohon sarat buah-buahan ranum nan menggiurkan, kita tergoda dan ingin memetik buah-buahan tersebut. Kita panjat pohon yang tinggi dan dedaunannya amat rimbun itu hingga ke puncak-puncaknya, menikmati buah sambil duduk di salah satu dahannya yang perkasa. Lalu seseorang lainnya datang ke pohon tersebut, dia perlu kayu untuk membangun rumah. Dia pun mulai menghidupkan gergaji mesin yang meraung-raung ganas, siap menebang pohon itu. Jika kita tidak bergegas turun, kita akan binasa bersama pohon yang tumbang.
Apakah si penebang jahat? Bisa jadi dia tidak bermaksud jahat, dia tak melihat keberadaan kita dari bawah dan dia hanya sekadar menjalankan keinginannnya untuk memenuhi kebutuhannya. Apakah kita salah telah memanjat pohon itu yang ternyata malah membawa petaka? Tidak juga. Kita bertindak sesuai dengan dorongan keinginan kita untuk menikmati buah-buahan dari pohon tersebut.
Jadi, sebenarnya apa yang terjadi?
Yaaa...
His/her name also samsara...
Begitulah samsara.
**
Bali, 30 Januari 2023
Penulis: Chuang Bali, Kompasianer Mettasik
Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H