Tinggal di Indonesia, bisa memakai pakaian yang sama sepanjang tahun. Suhu musim hujan dan musim panas, tidak terlalu jauh beda. Tidak demikian tinggal di daerah yang punya lebih dari dua musim, suhu bisa berbeda sangat jauh, tidak bisa memakai pakaian yang sama sepanjang tahun.
Musim dingin harus pakai pakaian berlapis-lapis, dua, tiga, empat atau lebih, untuk melindungi diri dari suhu yang dingin, bahkan sangat dingin. Bajunya menjadi tebal, tebal sekali, tubuh terlihat besar, seperti memakai baju kebesaran.
Jika bertiga duduk di sebaris di kendaraan pribadi, agak report. Terasa sempit. Biasanya kalau tidak pakai baju kebesaran, tidak ada masalah. Semua orang harus berbagi ruang ke orang lain. Bagi yang bajunya jauh lebih tebal, butuh ruang lebih luas, yang lain harus mengalah dan berbagi tempat untuknya lebih besar.
Ketika bersama dengan orang yang maunya lebih, maka orang sekitar harus mengalah untuk memenuhi maunya. Makin besar maunya, semakin besar ia menuntut orang sekitar untuk dirinya dan orang sekitarnya terpaksa berbagi lebih banyak lagi.
Ia yang maunya besar tidak mudah mencari lingkungan yang dapat berbagi lebih untuk dirinya. Tidak semua orang mau berbagi lebih untuk yang "aku" yang besar.
Semakin besar maunya, semakin sulit dirinya mencari lingkungan yang dapat berbagi untuk dirinya. Semakin "aku" membesar, semakin kecil ruang gerak. Bagi yang "aku" yang kecil, tak banyak tuntutan bagi lingkungan. Banyak orang bersedia berbagi untuknya, kemanapun banyak yang bersedia menerimanya.
Semakin besar "aku" hidup menjadi lebih sempit, pikiran sudah jadi sempit. Ketika "aku" mengecil, hidup menjadi lebih lapang, pikiran menjadi lebih luas.
**
Jakarta, 05 Januari 2023
Penulis: Jayanto Chua, Kompasianer Mettasik
Programmer | Penulis Buku | Praktisi Meditasi