Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Orang, "Luar Biasa Indah Sekali"

24 Desember 2022   05:55 Diperbarui: 24 Desember 2022   06:12 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata Orang, "Luas Biasa Indah Sekali" (gambar:mominformed.com, diolah pribadi)

Suatu kali, seorang pembawa acara sedang mewawancarai seorang gadis dengan pakaian tradisional Tibet di tepi danau yang indah.

Danau ini berada di dataran tinggi Tibet, airnya jernih. Karena masyarakat tidak menggunakan danau untuk keperluan sehari-hari, tidak ada yang mencuci pakaian, tidak ada yang mandi, tidak ada yang memancing. Di seberang danau berbaris pegunungan Himalaya.

Pemandangan yang luar biasa bagi orang kebanyakan. Langit seperti menjadi dua, warna air yang memantulkan warna-warni langit, di seberang sana ada warna coklat tua warna tanah, naik warna biru tua, biru dan puncak-puncak pegunungan yang berbaris itu warna putih, salju. Jika sinar matahari menyinarinya, salju memantulkannya kembali, ketika sore warna jingga, kuning, merah, warna keemasan terpancar kemana-mana.

Tidak ada yang tahan tidak mengatakannya, termasuk penyiar ini: "Luar biasa, indah sekali!". Gadis itu hanya menjawab datar: "Kata orang indah". Sang penyiar terkejut dan berseru: "Kata orang indah?.  Ini benar-benar indah.".

Gadis ini sejak kecil memiliki keindahan ini, sudah menjadi keseharian baginya. Tidak ada sesuatu yang luar biasa, semuanya biasa termasuk keindahan yang ada di situ. Baginya lebih menarik kota besar dengan gedung-gedung tinggi menjulang ke langit.

Bagi orang kota, gedung-gedung tinggi sudah membosankan. Bagi orang kota mungkin akan mengulang kata-kata si gadis tadi: "Kata orang indah".

Pasti ada orang lain yang mengatakan bahwa diri kita cantik, ganteng, entah apalah pujian itu, tetapi diri sendiri tidak merasa puas dengan yang ada. Masih berpikir ada yang lain yang lebih baik, lebih cantik, lebih ganteng, lebih kaya, pokoknya lebih dari kita.

Lupa kalau memiliki lebih, hanya memikirkan orang lain lebih dari diri sendiri. Lupa kalau ada yang lain yang kurang. Merasa puas dengan yang dimiliki adalah sebuah keindahan yang luar biasa. Dengan keindahan ini mempermudah mencapai yang lebih baik lagi.

**

Jakarta, 24 Desember 2022
Penulis: Jayanto Chua

Programmer | Penulis Buku | Praktisi Meditasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun