Kota Bandung, saat itu tidak seramai sekarang, maklum puluhan tahun yang lalu, tepatnya tahun 1983. Kami memasuki kota Bandung dari Puncak, suasana siang hari itu cerah. Awan tidak banyak, warna biru langit terlihat luas.
Setelah beberapa saat memasuki kota Bandung, kakak berseru: "Wah, sudah siang tapi masih mendung. Mungkin gunung Galunggung batuk-batuk lagi". Maklum belum lama terjadi letusan gunung tersebut.
Semua penumpang di mobil tertawa terbahak-bahak, kakak heran. Sebelum ia sempat bertanya, ada yang menjawab: "Kak, tolong kaca mata hitamnya dilepas". Ia melepas kacamatanya, dan ia pun tertawa terbahak-bahak.
Pakai kaca mata hitam, membuat warna yang dilihat menjadi berubah. Beda dengan aslinya. Semua lebih redup untuk mengurangi sinar yang menusuk mata.
Jika sinar matahari yang cerah terasa menusuk mata, maka cukup memakai kaca mata hitam agar lebih nyaman. Kita tidak mungkin mengurangi sinar matahari, tapi kita dapat menggunakan kacamata agar sinar matahari yang masuk berkurang.
Kita tidak mungkin merubah dunia, jika bisa pun sangatlah sulit, lebih mudah merubah diri sendiri. Ketika diri sendiri berubah, maka dunia yang kita lihat akan berubah.
**
Jakarta, 01 Desember 2022
Penulis: Jayanto Chua, Kompasianer Mettasik
Programmer | Penulis Buku | Praktisi Meditasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H