Seorang sahabat mengunggah fotonya di Instagram. Latar belakangnya pertemuan B20 Summit Indonesia di Bali. Terlihat keren dan megah tempat pertemuannya. Sahabat saya memakai kemeja putih dan ada nametag sebagai delegasi. Saya turut bermudita citta.
B20 merupakan singkatan dari Business 20 sebagai forum dialog antara komunitas bisnis global dalam agenda G20. Banyak perusahaan besar serta organisasi bisnis utama terlibat di dalamnya. B20 di Bali dihadiri oleh lebih 2.500 delegasi atau utusan dari negara G20 dan 49 negara lainnya. Mereka umumnya pimpinan tertinggi perusahaan multinasional.
Tentunya tidak sembarang orang bisa mengikuti forum akbar tersebut sebagai utusan. Apalagi sebagai pembicara. Yang mengikuti forum ini adalah mereka yang sudah mumpuni dan disegani di bidangnya masing-masing.
Sahabat saya ini merupakan pengusaha muda, anggota KADIN, aktivis, penulis buku, dan motivator yang mempunyai sederetan kegiatan. Jadi tidak heran beliau menjadi salah satu utusan yang hadir di sana.
Lalu, saya membayangkan apakah untuk masuk ke surga juga harus orang tertentu saja sebagai utusan. Utusan yang telah memenuhi kriteria tertentu. Misalnya mempunyai catatan baik selama hidupnya. Dengan rasa penasaran saya mencoba menggali referensi Sutta.
Utusan Surgawi
Alam semesta ini luar biasa baik. Siapapun kita, tanpa melihat status dan latar belakang pasti di datangi utusan surgawi. Utusan surgawi akan mengingatkan kita untuk berbuat baik selama kita masih hidup. Kalau kita lupa ada utusan kedua yang datang menyadari kita. Bila masih belum sadar juga utusan ketiga akan datang. Ya, ada tiga kesempatan buat kita untuk melakukan tindakan sebelum terlambat.
Namun, kebanyakan dari kita tidak menyadari kedatangan utusan surgawi tersebut. Juga utusan kedua kita acuhkan. Bahkan ada yang tidak mengenal sampai kedatangan utusan ketiga.
Agar kita tidak terlambat menyadari kedatangan utusan surgawi. Yuk kita cari tahu utusan surgawi satu per satu.
Utusan Surgawi Pertama
Utusan tersebut berpenampilan sebagai seorang laki-laki atau perempuan yang sangat sepuh dan renta. Tubuhnya lemah dan bungkuk. Berjalan terhuyung-huyung dibantu tongkat. Kulit keriput, ompong, rambut memutih atau botak serta menderita banyak penyakit. Ketika menyadari kita tunduk pada penuaan kita seharusnya bergegas melakukan perbuatan baik melalui pikiran, ucapan dan tindakan.
Apabila belum melakukan kebaikan karena tidak mengenal utusan pertama, utusan kedua akan datang memberitahu kita.