Sebelum memasuki kehidupan berumah tangga setiap pasangan mengidam-idamkan keluarga bahagia, sejahtera, harmonis, bebas dari segala hambatan atau masalah, dan semua yang diimpi-impikan tercapai. Namun terkadang angan-angan tidak sesuai kenyataan.
Mengarungi kehidupan berumah tangga yang penuh dengan berbagai macam masalah yang tentunya tidak mudah. Berbagai macam kebutuhan dan masalah dalam hidup yang harus diselesaikan seperti masalah ekonomi, lingkungan sosial, agama, adat istiadat, pola asuh anak, gaya hidup dalam keluarga, dan menyesuaikan perkembangan teknologi yang semakin cepat, serta masih banyak lagi. Kehidupan perumah tangga tidaklah mudah tetapi bukan berarti tidak dapat memperoleh keluarga yang bahagia, tenang, nyaman, sehat lahir dan batin.
Lantas, bagaimana agar perumah tangga dapat menjalani kehidupan ini dengan bahagia, harmonis, dan bermakna?
Dalam dhamma telah dijelaskan ada 4 (empat) hal yang perlu dilakukan oleh perumah tangga yaitu 1) memiliki keyakinan yang sama, 2) memiliki kemurahan hati yang sama, 3) memiliki kemoralan yang sama, dan 4) memiliki kebijaksanaan yang sama. Akan tetapi  ada 1 (satu) hal  penting yang tidak boleh diabaikan oleh perumah tangga agar memiliki kebijaksanaan yaitu melatih meditasi atau mindfulness. Melatih meditasi untuk menjaga pikiran ini agar selalu sadar setiap saat, terkendali dan tenang dalam setiap perilaku dan ucapan.
Nah, mungkinkah perumah tangga dapat melakukan meditasi ditengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan yang semakin kompleks ini?
Sangat mungkin. Meditasi adalah latihan untuk melatih pikiran kita agar selalu konsentrasi, sadar setiap saat dan eling lan waspodo pada setiap apa yang dilakukan atau diucapkan.Â
Banyak perumah tangga yang merasa enggan, ragu-ragu bahkan jadi momok dalam melakukan meditasi karena meditasi nampaknya seperti orang yang tidak melakukan apa-apa (pasif) hanya duduk diam memperhatikan obyek dan pikiran, perasaan, bentuk-bentuk pikiran, yang muncul setiap saat dan tidak produktif. Namun pada kenyataannya adalah sebaliknya. ketika seseorang sudah mulai mempraktekkannya.Â
Mengapa perumah tangga enggan/malas untuk melakukan meditasi?
Mungkin karena tidak ada waktu, kesibukan yang begitu padat, dan masalah kebutuhan hidup keluarga yang begitu banyak. Padahal meditasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Tidak harus disebuah tempat yang formal bahkan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan dapat menjadi sarana atau obyek meditasi seperti menyapu, mencuci piring, memasak, mencuci baju, bekerja dll.
Sekarang tergantung bagaimana memotivasi diri untuk memulai menumbuhkan samvega agar bisa melakukan meditasi secara rutin dan konsisten. Bagi perumah tangga, sangat baik melatih meditasi di pagi hari sebelum melakukan aktivitas lainnya. Sedangkan malam hari sebelum tidur setelah semua aktivitas telah selesai dilakukan.
Sangat baik, jika Meditasi dibarengi dengan menjaga moralitas yang baik dan benar, mengatur pola makan yang sehat, pola istirahat yang cukup dan menjaga gaya hidup yang sehat.